Part 7 Romansa Pengantin Baru (21++)

4.2K 88 1
                                    

Di Part ini banyak adegan 21++ nya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Part ini banyak adegan 21++ nya ya. Hehe. Yang belom nikah, silakan minggir dulu, apalagi yang anak anak...huaaaa dedeek belajar dulu yang pinter ya, biar cepet gede trus bisa bikin dede. Yang udah nikah, abis baca ini bisa dilanjut ama pasangan sahnya yaaakk...

Siang itu setelah mendapat tanda tangan surat cuti, iseng aku ke rumah sakit tempat Mas Dani bekerja. Padahal tadi aku berniat nge prank dengan pulang setelah maghrib ada lembur dan meeting persiapan akreditasi. Mas Dani manyun, tapi bikin aku makin gemesssssssh. Pagi sampai siang Mas Dani praktek di RS Mayasama, kemudian setelah salat dzhuur sampai sore bahkan kadang sampai malam di RS Husada Pertama. Karena sudah pukul 2 siang, aku datangi Mas Dani ke RSHP.
Aku sengaja ngumpet di kafetaria rumah sakit. Kupesan jus alpukat yang mengandung asam folat tinggi yang baik untukku mempersiapkan rahim agar benih yang sudah disemburkan Mas Dani bisa jadi bayi hihi.
Sejak insiden malam pertama itu, tak ada malam yang terlewatkan tanpa desahan dan tak ada hari tanpa rambut basah. Semalam kami melakukannya lagi dan Mas Dani "menerkam"ku tanpa ampun. Rasanya saat tubuh kami menyatu, aku merasa menjadi milik Mas Dani seutuhnya, begitupula yang kurasa. Dokter ganteng itu suamiku, milikku, seluruh tubuhnya jiwa raganya hanya untukku. Meskipun masih sedikit menyisakan rasa nyeri, tapi rasanya aku sudah mulai rileks dan jalanku tidak sempoyongan lagi. Aku malah ketagihan ditindihnya, mengingat merasakan nikmatnya saat si 'terong ber urat' itu menghujam liang kewanitaanku membuatku sering tak konsen saat mengajar. Hehe. Hubunganku dengan Mas Dani juga sudah tak sekaku sebelumnya. Mas Dani memanggilku sayang, kadang juga iseng memanggilku Saranghaeo, plesetan dari namaku. Kami berdua seperti sudah lama kenal dan tak ada canggung diantara kami lagi.
Inilah surga dunia, begitu ramai orang menyebut. Sambil menunggu pesanan, kubuka iPad sambil membuat tugas untuk dikerjakan mahasiswaku selama aku tinggal cuti seminggu.
Diseberang mejaku, ada segerombolan adek-adek coass cewek yang lagi santap siang. Dari obrolan cewek-cewek itu rupanya sedang membahas sikap dokter-dokter disini. Kemudian telingaku terasa aneh saat salah satu diantara mereka menyebut nama suamiku. Suasana kafetaria sedang sepi sehingga aku bisa mendengar obrolan mereka.
"Kalo boleh lama-lama aku pengeeeen di stase bedah aja terusss... duh Dokter Danial bikin aku klepek-klepek lho gaiiss"

 duh Dokter Danial bikin aku klepek-klepek lho gaiiss"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta (Tak Pernah) Salah Jalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang