Selamat Membaca❤️
Langkah kaki Grethania membawanya sampai ke rooftop sekolah tersebut. Bisa di katakan dia sedang tersesat saat ini. Melangkah secara pasti, sorot matanya menatap pada mahkluk Tuhan yang sedang terduduk di pinggir rooftop tersebut sembari menghisap rokoknya.
"Kamu?" Ucapnya sembari menunjuk orang tersebut. Orang yang merasa dirinya terpanggil pun menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.
"Kamu yang tadi kan? Ngapain disini? Kamu ngerokok?" Alger yang mendapat pertanyaannya beruntun itu tak sedikitpun menghiraukan Grethania.
"Berisik!" Ketusnya.
"Sembarangan! Lagian kamu tuh ngapain disini, ngerokok lagi. Sekarang juga aku akan adukan kamu ke Kepala Sekolah" Baru saja Grethania akan melangkah tangannya sudah di cekal terlebih dahulu oleh Alger
Alger menatap tajam kedua manik Grethania, terasa dekat dan membuat sesuatu menjalar dengan cepat di sekujur tubuhnya. Tapi itu semua di tepis dengan cepat oleh Alger "Lo pikir gue peduli?"
Grethania menghempaskan tangan Alger kasar dan pergi dari tempat itu.
• • •
Grethania PoVAku sangat kesal. Benar kesal-kesal. Entah mimpi apa aku semalam sampai harus bertemu dengan mahkluk tampan itu. Rasanya aku benar-benar ingin mencakar wajah tampannya itu. Argghhh.....
"Grethania" Aku mendengar seseorang memanggil namaku.
"Eh iya Bu? Ada apa?"
"Apa yang kamu lakukan disini nak? Ayo cepat ibu akan mengantarkanmu ke kelas barumu"
Aku segera mengikuti guru tersebut. Langkah kami terhenti tepat di sebuah pintu ruang kelas dan bisa ku pastikan saat ini jam pelajaran sedang berlangsung di sana. Guru tersebut mengetuk pintu dan masuk sembari mengucap salam. Aku senantiasa mengekorinya dari belakang. Setelah berbincang beberapa saat guru yang mengantarkanku pergi dan aku segera mendekat pada seorang wanita cantik yang sedang duduk manis di meja guru tersebut. Lalu beliau mempersilahkanku untuk memperkenalkan diri.
Aku berjalan sedikit ke tengah bagian depan kelas tersebut. Sungguh aku sangat gugup saat ini. Menghela nafas sejenak untuk menetralkan rasa gugupku aku pun mulai berani untuk mengeluarkan suara
"Hai, selamat siang" ucapku sambil tersenyum ramah ke arah mereka semua yang sebentar lagi mungkin akan menjadi teman-temanku.
"Saya Grethania Princella Achiera, saya pindahan dari SMA Taruna Garuda. Salam kenal semua" Ku dengar mereka mulai berbisik-bisik. Bahkan bisa ku tangkap beberapa dari mereka menatapku sinis. Sorot mataku menangkap seseorang yg rasanya ku kenal, ah iya dia yang menabrakku pagi tadi. Ternyata aku sekelas dengan dia, mungkin kami bisa menjadi teman nantinya. Oh tidak, ini semua musibah! Sorot mataku baru saja menangkap seseorang yang telah menerima banyak sumpah serapah dariku. Haruskah aku juga satu kelas dengan dia? Oh Tuhan tolong jauhkan aku dari manusia tampan itu pikirku.
"Gretha" Ucapan guru tersebut menyadarkanku dari lamunanku. Aku menggeleng lemah kemudian menatapnya. Ia tersenyum manis kepadaku.
"Kalau begitu kamu silahkan duduk di kursi kosong di sebelah Alger ya" double shit! Oh tidak ini benar-benar mimpi buruk!
Dengan lemah ku langkahkan kakiku dan segera ku daratkan bokongku di kursi itu. Tak banyak basa basi karena aku tau mahkluk tampan di sampingku ini pasti tidak akan mau berbicara denganku. Dan aku? Oh tentu aku akan sangat berterima kasih akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERANIA [Serendipity or Sempiternal?]
Roman pour AdolescentsKisah seorang gadis panti asuhan yang hidup dengan segala kesederhanaannya, terjerumus dalam pesona lelaki tampan yang hidup dengan segala kemewahannya. Hingga keduanya mengerti dan dapat merasakan yang sesuatu yang dikenal dengan nama CINTA. Disaat...