SELAMAT MEMBACA❤️Sudah sebulan Grethania bersekolah di RHS namun semuanya tampak sama, tak ada yang berubah. Sampai saat ini pun ia belum juga memiliki seorang teman. Terkadang ia merasa kesepian dan terasingkan tapi ia sadar diri bahwa memang sebenarnya RHS bukanlah tempatnya.
Hari adalah hari kesialan bagi Grethania pasalnya hari ini ada jam mata pelajaran Olahraga dan ia lupa membawa kaus olahraga. Disinilah ia sekarang, di sebuah toilet sebagai hukuman untuk membersihkannya.
Semuanya ia lakukan dengan hikmat tanpa mengeluh, peluh terus saja membanjiri pelipisnya. Berbeda hal dengan seorang gadis lainnya yang bernasib sama sepertinya.
"Hufthh capeknya. Aduhh bisa rusak kulit gue yang udah skincare-an tiap hari" eluh Bella.
Grethania hanya tersenyum memerhatikan Bella.
"Kalau kamu ga bisa udah biar aku aja" ucap Grethania tulus.
"Udah deh Lo tuh diem aja!" Ketus Bella. Grethania hanya mengangguk.
Grethania tak menjawab ia fokus melaksanakan tugasnya.
"Akkkhh" pekik nyaring gadis lainnya yang ada disana, ya pekikan itu berasal dari Bella.
"Aduhh pinggang gue sakit banget anjir" eluhnya sembari memegangi pinggangnya. Keluhannya terhenti saat sebuah tangan terulur padanya. Jujur saya sebenarnya Bella gengsi menerima uluran tangan tersebut. Tapi apa boleh buat? Daripada ia terpergok duduk di lantai toilet dengan cepat ia menerimanya.
Grethania menuntun Bella ke UKS. Beruntungnya Bella, karena saat ini koridor menuju UKS sepi sehingga tak menimbulkan rasa malu baginya.
"M-makasih" Ucap Bella lirih namun masih dapat di dengar oleh Grethania. Kedua sudut bibir gadis itu terangkat membentuk sebuah lengkungan yang sangat indah. Ia mengangguk kemudian membantu membaringkan tubuh Bella di kasur UKS tersebut.
"Roknya basah, kamu bawa seragam salin?" Tanya Grethania
"A-ada di loker" Bella ingin sekali merutuki tenggorokannya yang tiba-tiba tercekat ketika berbicara pada Grethania, antara malu karena jatuh dengan kondisi yang awkard atau karena malu oleh kebaikan gadis itu.
"Boleh aku ambilin? Kalau kamu ga ganti nanti bisa masuk angin" Bella merogoh kantungnya mengeluarkan kunci lokernya dan menyerahkannya pada Grethania.
"Kamu tunggu disini sebentar ya, aku ambil seragam salin kamu dulu" Ucap Grethania.
• • •
"Bu, teh angetnya satu ya" ucap seorang gadis yang tengah berada di kantin saat ini. Sungguh mengejutkan, karena selama hampir sebulan bersekolah di sana ia belum pernah menginjakkan kaki di tempat itu.
"Ini dek" ucap si ibu kantin
"Berapa bu?"
"5ribu aja" setelah memberikan uang pada si Ibu kantin, Grethania dengan cepat melesat meninggalkan tempat tersebut.
Krriett
Suara decitan pintu yang terbuka terdengar dengan jelas membuat si empunya yang berada didalam ruangan tersebut mendongak melihat siapa yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERANIA [Serendipity or Sempiternal?]
Teen FictionKisah seorang gadis panti asuhan yang hidup dengan segala kesederhanaannya, terjerumus dalam pesona lelaki tampan yang hidup dengan segala kemewahannya. Hingga keduanya mengerti dan dapat merasakan yang sesuatu yang dikenal dengan nama CINTA. Disaat...