Tied

2.7K 370 62
                                    

Walaupun waktu terus bergerak menjadi semakin malam, nggak membuat tempat ini langsung sepi begitu saja. Orang-orang memilih untuk tetap tinggal, berkumpul bersama sambil menceritakan pengalaman mereka secara bergantian dalam lingkaran.

Di antara keramaian itu, Tiara dan Winwin duduk berdampingan, memperhatikan orang-orang yang sibuk menyalakan lilin di sepanjang garis sungai.

"Kenapa mereka menyalakan lilin?" tanya Winwin tiba-tiba, memecahkan keheningan di antara mereka.

"Maaf?"

Winwin menoleh. "Kenapa mereka menyalakan lilin?"

Tiara mengerjapkan matanya, seakan sadar dari lamunan. Perlu beberapa saat sebelum Tiara menjawab pertanyaan Winwin karena harus mendengar sekelibatan pembicaraan orang-orang itu. "Oh— itu, hmmm .. menurut kepercayaan mereka, arwah anak-anak akan turun. Jadi supaya mereka nggak takut," jelas Tiara.

Winwin mengangguk paham, kemudian tersenyum kecil. Dia jadi teringat masalalu dimana dia membutuhkan Tiara untuk menjelaskan macam-macam hal.

Kemudian hening lagi.

Nah, benar kan.

Canggung bangetttttt.

Bahas apa lagi ya ..

"Aku lapar .." gumam Winwin pelan, membuat Tiara langsung menoleh cepat.

"Ka-kamu belum makan?" tanya Tiara.

Winwin mengangguk. "Tadi dari bandara langsung ke sini, gak sempat makan dulu,"

Tiara mengatupkan mulutnya. Tadinya mau bilang 'yaampun kenapa gak bilang daritadi,' atau 'kok belum makan sihhh?: tapi takut nggak sopan. Jangan lupa loh, dia ini Winwin, bukan orang sembarangan yang harus di perlakukan sembarangan pula.

Tiara memutar otaknya, kemudian ingat, dia kan punya Beng Beng!

"Aku punya Beng Beng, kamu suka kan, Beng Beng?" Kata Tiara kemudian lalu benar-benar mencari Beng Beng di dalam tas nya.

Melihat Tiara sibuk sendiri, membuat Winwin tersenyum kecil. "Kamu selalu bawa Beng Beng kemana-mana ya? Kayak yang waktu itu juga .."

"Ng .. nggak sih," jawab Tiara setengah berbohong. Oke, dia bukan maniak Beng Beng, tapi karena ketidak-sengajaan hari itu dia jadi sering bawa Beng Beng kemana-mana, yah .. untuk siap siap. "Ini," kata Tiara lalu menyerahkan Beng Beng itu pada Winwin.

Winwin tersenyum sekali lagi lalu menerimanya. Sebenarnya dia bawa juga, tapi dia diam saja membiarkan Tiara berusaha mencari.

"Makasih," kata Winwin, kemudian makan.

"Sama-sama," kata Tiara, kemudian dia makan juga.

Hmmmmmm. Ngomong apa lagi ya ..

"Gi .. gimana kabarmu dan WayV?" tanya Tiara gugup, mencoba membuka obrolan selanjutnya.

"Baik," jawab Winwin seadanya.

"Oohh, hmm, syukurlah .."

Tiara kemudian diam, sok menyibukkan dirinya sendiri sambil memperhatikan orang-orang. Sebenarnya sih dia gugup, apalagi Winwin kayak .. nggak begitu menanggapi obrolannya, jadinya Tiara makin gugup.

Ini apa Winwin bosan ya? Atau dia nggak nyaman sama Tiara? Duhhhh.

"Aku mau tanya sesuatu deh," kata Winwin serius setelah menghabiskan Beng Beng dan kemudian menoleh pada Tiara.

Apa nih?

"Mau nanya .. apa?" Kata Tiara cemas sambil deg-degan, dia bahkan meremas-remas jari-jari tangannya. Suara Winwin berat begitu kayaknya beneran ada sesuatu yang nggak dia suka.

Tied | Winwin [Dong Sicheng] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang