Setelah itu

2.4K 352 56
                                    

Gak banyak yang bisa mereka lakukan saat mereka bertemu kembali hari itu. Waktu yang mereka punya terbatas, jadi mereka hanya melakukan hal-hal yang di rasa perlu.

Pada akhirnya Winwin memberikan no HP nya pada Tiara, begitupula dengan Tiara, ntah untuk apa nomor HP itu di gunakan nantinya. Tujuan awal mereka hanya untuk saling bertemu, jadi mungkinkah hubungan ini akan kembali berlangsung? Tidak ada yang tau.

Setelahnya mereka berpisah, Winwin kembali pada teman-temannya dan Tiara kembali ke Indonesia. Tapi perpisahan kali ini, nggak sedrama perpisahan sebelumnya. Kini mereka tau, kemana mereka bisa saling menghubungi.





Orang-orang mungkin penasaran, hubungan apa yang mereka miliki sekarang. Jawabannya adalah, tidak ada. Memangnya, apa yang kalian harapkan? (HAHAHAHA)

Tiara cukup sadar diri bahwa dia tak lain tak bukan hanya bagian dari masalalu Winwin, seseorang yang menyelamatkannya. Itu saja. Dia terlalu takut untuk mengatakan bahwa ada perasaan lain di antara mereka. Jadi, anggap saja semua itu murni perasaan karena saling mengkhawatirkan.

Lagipula Tiara nggak mau banyak berharap, menjadi orang spesial untuk idol setenar Winwin? Nggak. Dunia nggak sesimpel drama Korea, jadi dia berusaha untuk berpikir logis. Oke, Winwin mencarinya, memeluknya, memikirkannya sepanjang sisa hari itu, tapi itu belum cukup untuk membuktikan bahwa ada perasaan lain di dalamnya kan?

Arin nggak mau berkomentar banyak, takut salah bicara. Jadi dia hanya memaklumi keadaaan dan posisi Tiara. Nggak ada manusia yang mau terbang ketinggian, takut jatuh, jadi lebih baik sejak awal biasa-biasa saja.

Setelah pertemuan itu keduanya kembali pada kehidupan mereka masing-masing. Winwin tetap sibuk dengan jadwal manggungnya dan Tiara sibuk dengan kerjaan barunya, hampir nggak pernah melakukan kontak lagi setelah itu karena kesibukan.

Tapi bagi Tiara .. yah .. tentu saja dia menyukai Winwin.










🍂









Beberapa bulan kemudian.
(Biar cepet)





"Selamat pagi, Winwin," sapa Tiara ketika baru saja bangun dari tidurnya. Dia bangkit berdiri, meregangkan otot-ototnya sebentar lalu tersenyum menghampiri Winwin. "Hari ini cerah ya, hehe," gumamnya pelan lalu tertawa sendiri sampai nggak sadar dengan suara pintu yang terbuka. Satria menatapnya ngeri.

"Dih! Kak! Jangan bikin merinding deh! Ku buang ya itu standing banner!" Kata Satria panik melihat kakaknya seperti gila bicara pada benda mati.

Tiara menoleh, lalu cemberut. "Ria kenapa sih, pagi-pagi udah ribut?" Tanya Tia sedih.

"Kakak sih!" Kata Satria sambil masuk ke dalam kamar, meletakkan kunci mobil di atas meja rias Tiara. "Nih, hari ini berangkat sendiri ya, bawa mobil aku. Aku mau naik motor, mau ngebut," kata Satria lagi.

"Iya .." kata Tiara kalem lalu balik menatap Winwin lagi, mengabaikan Satria.

Laki-laki itu baru saja mau keluar dari kamar Tiara, tapi jadi urung karena masih melihat Tiara berdiri diam di depan Winwin. "Kak! Serius jangan di lihatin terus kenapa sih? Naksir boleh, tapi nggak segitunya," protes Satria lagi.

"Tapi kan kakak emang naksir .."

"Ya jangan gila juga," kata Satria lagi,alah membuat Tiara cemberut.

Tiara menoleh lagi. "Iya deh iya,"

"Segala semuanya soal Winwin, pantesan kan gak dapet pacar. Kalau kakak fangirling terus, gimana mau di deketin cowo coba,"

Tied | Winwin [Dong Sicheng] [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang