16

1.1K 136 0
                                    

"Seulgi, makasih udah mau nganterin sampe rumah." Jimin tersenyum tipis kearah pacarnya melalui jendela mobil.

Wanita cantik itu mengangguk tanpa berniat membalas ucapan Jimin. Setelahnya Seulgi kembali menaikkan kaca mobilnya.

Mobil berwarna putih itu melaju meninggalkan kediaman Jimin, menyisakan sepi pada dua sosok berbeda umur disana.

Masih dengan menggendong Yoongi, Jimin segera bergegas masuk ke rumah. Waktu juga sudah begitu larut, dia khawatir Yoongi bisa masuk angin.

Sampai di dalam Jimin disambut dengan tatapan menelisik dari ayahnya. Pria paruh baya itu bangkit dari sofa, berjalan kearah Jimin seraya memberikan tatapan tajam.

"Abis dari mana??"

"Night Bazaar Pa.." jawab Jimin jujur.

"Adek kamu tidur?" tanya Chanyeol seraya melirik kearah Yoongi.

"Y..ya.."

"Yaudah, bawa dia ke dalem.."

Jimin mengangguk, lalu langsung mengambil langkah lebar dari hadapan ayahnya. Namun baru Jimin akan menginjak anak tangga pertama, ayahnya lagi-lagi memanggilnya dengan intonasi yang cukup dalam.

"Kenapa tangan adek kamu?!" Chanyeol mendekat, menarik telapak tangan Yoongi hingga membuat tidur anak itu terganggu.

"Nghh.. kak Jim.." Yoongi menggumam, jemarinya terasa sakit karena seseorang tengah memegangnya.

"Pa.. Yoongi jadi bangun.."

"Papa tanya ini kenapa tangan adek kamu? Bisa luka bahkan kotor kayak gini?!"

"P..papa..." panggil Yoongi pelan, manik kucing itu menatap sang ayah dengan pandangan takut.

"Jawab Papa Jin!"

Jimin menurunkan adiknya dari gendongan, memposisikan Yoongi di belakang tubuhnya yang besar.

"Maaf.." Jeda cukup lama, "..Jimin gak becus jagain Yoongi, dia... dia dilecehin sama orang Pa.." Lanjut Jimin dengan suara yang semakin mengecil diakhir kalimat.

"APA?! ADEK KAMU DILECEHIN?!"

Suara bentakan itu menggelegar ke seluruh penjuru ruang tamu. Bahkan Yoongi yang baru saja mengumpulkan nyawanya pasca tertidur ikut kaget karena bentakan sang Ayah. Ia meremat pinggang kakaknya dari belakang karena takut.

"Maafin Jimin.." Gumam Jimin seraya menunduk.

'PLAK!'

"Kak Jim!"

Satu tamparan kuat dari Chanyeol mendarat di pipi Jimin hingga membuat pria itu sedikit oleng.

"Papa udah sering bilang, DIJAGA JIN! ADEK KAMU ITU DIJAGA! BUKAN MALAH KAMU BIARIN SENDIRIAN. SEKARANG KAMU LIAT AKIBATNYA KAN?!"

"Pa.. hiks.. K..kak Jimin ga salah.." Yoongi sudah menangis, dia takut melihat Ayahnya jika sudah dalam mode emosi yang meluap-luap seperti itu.

"Gak salah kamu bilang?! Kalo dia jagain kamu baik-baik, kamu gak bakal kayak gini. Tapi kakak kamu itu malah sibuk sama pacarnya setiap saat!"

"Jangan bawa-bawa Seulgi!!" Jimin menatap ayahnya nyalang. Hatinya merasa panas ketika sang ayah lagi-lagi menyalahkan Seulgu.

"Kamu emang lebih milih dia ketimbang Ayah kamu sendiri Jimin!"

"INI HIDUP AKU BRENGSEK! PAPA GAK BERHAK NGATUR-NGATUR!!"

"JIMIN!"

'PLAK!'

QUERENCIA [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang