23

974 112 2
                                    

Dua hari yang lalu..

Jungkook mengerjapkan matanya pelan, terbangun dari tidur nyenyaknya. Namun entah kenapa ia merasakan seluruh badannya ngilu.

"Shhh.." bibirnya mendesis, perlahan jemari kecilnya meraba permukaan pipi yang terasa nyeri.

Kepingan memori tentang kejadian malam itu mulai masuk ke ingatannya. Namun ia hanya mampu mengingat dirinya yang dibawa paksa oleh orang tak dikenal ketika baru saja hendak pulang dari minimarket, ada karamaian, dan sepintas ada bayangan Taehyung disana.

Kemudian kepalanya terasa berdenyut, Jungkook memilih tak lagi melanjutkan acara berpikirnya.

Pandangannya mendongak, menatap ke sekeliling kamar bernuansa gelap tersebut dengan heran. Dia baru sadar bahwa dia sedang tidak di kamarnya sendiri.

Oh, ini kamar Taehyung!

Tentu saja Jungkook ingat, Jungkook pernah menginap disini selama satu malam. Tapi jangan berpikiran macam-macam. Saat itu Taehyung dengan baik hati membiarkan Jungkook tidur di kamarnya sementara pria beraura dark itu memilih tidur di sofa.

Perlahan Jungkook turun dari kasur, dan lagi-lagi ia dibuat terkejut karena pakaiannya. Sebuah kaos oversize berwarna hitam dengan gambar pesawat tempur itu memakan tubuhnya yang kurus, bahkan panjangnya cukup untuk menutupi sebagian pahanya.

Dan dia tidak mengenakan bawahan sama sekali. Jungkook mulai bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi semalam.

Namun tiba-tiba perutnya terasa lapar. Ia sama sekali belum makan sejak semalam. Akhirnya Jungkook memutuskan untuk turun ke dapur sekaligus mencari Taehyung.

Aroma sosis goreng menyambut saraf olfaktorinya ketika Jungkook sampai di dapur.

Disana ia menemukan sosok Taehyung yang mengenakan kaos tanpa lengan, menampilkan otot bisepnya yang berisi, serta mengenakan celana training panjang sebagai bawahan.

Diam-diam Jungkook tersipu melihat pemandangan tersebut. Ia jadi minder. Menurut ia sendiri, saat bangun tidur adalah penampilan terburuk yang ia punya. Frecklesnya akan terlihat jelas, rambutnya acak-acakan dan wajahnya akan terlihat sedikit kusam.

Entah kenapa Jungkookningin berbalik pergi saat itu juga, namun belum sempat bergerak, Taehyung sudah lebih dulu berbalik kearahnya.

Pria itu masih memegang piring berisi telur goreng dan sosis, berdiri mematung seraya menampilkan ekspresi kaget yang sama seperti Jungkook.

"K..kak.." Jungkook bergumam malu. Jemarinya meremas ujung kaosnya kuat.

Merasa bodoh kenapa ia tidak memilih mengambil bawahan dulu sebelum turun ke dapur. Dia sangat malu ditatap oleh Taehyung karena dirinya hanya mengenakan kaos oversize tanpa bawahan sama sekali.

Setelah menguasai rasa terkejutnya, Taehyung tersenyum tipis.

Pria itu meletakkan piring yang ia pegang ke meja. Baru kemudian perlahan menghampiri Taehyung.

"Salepnya bekerja dengan baik ternyata. Lebam di pipi lo udah mendingan." Ujar Taehyung serasa mengusap pelan pipi kiri Jungkook dengan ibu jarinya.

Blush.

Jutaan koloid merah itu terasa naik dan menggumpal di pipinya, Jungkook malu setengah mati.

"Ayo sarapan." Taehyung kemudian berbalik, memilih duduk di kursi.

Dengan Canggung Jungkook ikut mendudukkan diri di kursi.

Keduanya melahap sarapan mereka dalam diam. Setelah 15 menit, akhirnya Taehyung selesai lebih dulu. Pria itu meletakkan piring kotor di wastafel.

QUERENCIA [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang