"Ngapain disini?"
Suara lembut dari belakangnya membuat Seokjin mau tak mau membuka kelopak mata yang sedari tadi terpejam nyaman menikmati semilir angin pantai yang membelai wajah.
Derap teredam karena lembut pasir pantai itu memaksa leher jenjangnya bergerak, mendapati sosok tinggi nan tampan dengan setelan modis serta mengenakan kacamata hitam berjalan mendekat kearahnya.
Ditangannya tergenggam sebuah botol minuman soda bermerek.
"Kak Namjoon?"
Seokjin berdiri, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat pria itu membuka kacamatanya dengan gaya yang keren.
"Ngapain disini?" tanya Namjoon sekali lagi, "Ga ikut kegiatan? Rugi kan kalo ga ikut? Ini hari terakhir ngomong-ngomong."
"Kakak sendiri ngapain? Bukannya aku udah bilang masalah-"
"Bisa kita gak bahas itu lagi?" Potong Namjoom cepat. Dengan santai ia duduk di batu besar berwarna hitam yang tepat mengahadap kearah hamparan laut biru didepan mereka. Ia menyesap minumannya dalam sekali teguk dan buru-buru membuang kalengnya kala isinya tak lagi bersisa.
"Aku heran sama kakak.."
"Maksud kamu?"
"Kakak gak jelas."
"Hahahaha, apaan sih Jin? Ngelawak?"
"Gak lucu kak," Seokjin mendengus, "Entah kakak punya niatan apa tiba-tiba jadi sok deket gini sama aku."
"Salah ya kalau aku mau minta maaf?"
Seokjin terdiam,
"Aku cuman mau minta maaf sama kamu perihal sikap aku yang mungkin udah kelewatan. Bahkan sampai bikin nama kamu keliatan buruk dimata anak-anak lain."
"Kalau gitu aku udah maafin kakak kok, bahkan dari dulu. Jadi, ga ada hal lain yang mau dibahas kan? Kalau gak ada aku pergi.."
'Grep!'
Hampir saja Seokjin berbalik dan melangkahkan kakinya menjauh, Namjoon lebih dulu menahan tangan ranting itu dengan kuat.
"Lepasin.." Ujar Seokjin pelan.
"Ikut gue.."
Namjoon menarik kuat tangan Seokjin menjauh dari sana. Sementara objek yang ditarik hanya bisa menatap bosan pria yang lebih tinggi. Dia sedang malas berdebat.
Disinilah keduanya berada. Sebuah kamar yang Seokjin rasa tak lagi asing menyambut indra pengelihatannya.
Kamar hotel yang sama, hanya saja kamar tersebut merupakan kamar yang dihuni oleh Namjoon untuk sementara. Dia bisa mengetahuinya dari koper berwarna biru dongker dengan sticker bertuliskan Kim Namjoon melekat disana.
"Ngapain kakak bawa aku kesini?" tanya Seokjin heran.
Ia semakin penasaran kala Namjoon tidak menjawab ucapannya. Pria itu malah kembali ke pintu utama, mengunci pintu tersebut dan membiarkan benda kecil itu tergantung dilubangnya.
"K-kak.." Seokjin mulai mewanti-wanti. Tanpa sadar kaki kecilnya mundur perlahan,
"Seokjin.." Suara husky itu terdengar menggema didalam ruangan bernuansa putih tersebut.
Pria yang lebih tinggi perlahan mendekat kearah tubuh kecil didepannya yang entah bagaimana sudah terpojok diantara ranjang dan tubuh Namjoon.
"M-mau ngapain?" Tanya si kecil lagi. Jemarinya menahan dada bidang Namjoon kala pria itu semakin mendekatkan jarak diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUERENCIA [MINYOON]
Fiksi Penggemar[ORIGINAL STORY BY FELIXSEO] "Ya, cuman kak Jimin tempatku kembali, tempat dimana aku ngerasa aman dan nyaman. Dan hanya karena dia aku punya alasan buat bertahan di dunia ini. " -Yoongi REMAKE BY PARKRMDNA #QUERENCIA (HYUNJEONG) #MINYOON