Utari menangis sepanjang jalan, adiknya Bimo kebingungan tidak tahu harus melakukan apa.
Hempasan pintu kamar yang lumayan keras menandakan bahwa kakaknya itu tidak sedang ingin diganggu, Bimo menarik nafas panjang mungkin besok pagi kakaknya akan bercerita apa yang terjadi malam ini setelah mendapatkan tidur yang cukup.Mata Utari nyalang menatap langit-langit kamarnya, dinginnya udara AC tidak membuat suasana kamarnya menjadi nyaman, Utari merasa panas dan gelisah.
Teringat malam ketika kabur dari rumah dan mengawali karirnya saat diterima sebagai abdi negara dengan golongan 3a.
Dengan kerja keras dan kuliah juga beragam sertifikasi yang ia pegang kariernya melejit hingga memimpin bagian pengadaan barang saat ini, analisanya yang tajam membuat Utari diperbantukan mengurus beberapa proyek di dinasnya, tidak terkecuali proyek pembebasan tanah yang akan di gunakan untuk ruang publik dengan tuduhan mark up harga hingga 1,3 Milliar yang penyelidikan kasusnya ditangani Abimanyu.Utari tidak tahu harus melakukan apa untuk membuat Abimanyu percaya bahwa ia tidak pernah menerima uang yang dituduhkan itu, bahkan bukti buku tabungan itupun dia tidak tahu karena Utari tidak pernah punya uang sebanyak itu.
Utari tidak bisa meruntut darimana cetakan buku tabungan itu karena saat ini ia dibebastugaskan mungkin hanya menunggu waktu penangkapan.
Utari selalu berhati hati dalam melakukan pekerjaan nya bahkan kiriman mobil dari kolega yang dialamatkan kerumah ia kirim kembali, selama ini ia cukup berbahagia dengan gaji dan tunjangan yang ia terima, ah...mungkinkah semua yang menimpanya ini adalah buah dari kesalahannya meninggalkan Abimanyu dahulu?
Wallahuallam, tapi yang jelas sekarang takdirlah yang mempertemukan mereka kembali, bukan sebagai team namun sebagai pihak yang berhadap hadapan.Utari sadar penangkapan dirinya hanya menunggu waktu karena kecelakaan tunggalnya kemarin mengharuskan ia untuk beristirahat total selama seminggu dan masa pemulihan hingga hari ini.
Abimanyu sudah mengingatkan nya tentang penahanan dirinya, dan tentu saja itu akan terjadi.
Pria itu akan kecewa kalau berharap ia akan mengakui semua bukti yang disampaikan padanya, ia tidak akan mengaku karena memang dia tidak bersalah, jika seandainya ia dipenjara ia akan menerimanya sebagai penebusan kesalahannya pada Abimanyu.Kariernya ini memang diawali dengan hal yang kurang benar dan sepertinya sekarang ia harus membayarnya.
Ketika pagi harinya surat penahanan yang datang dengan suara sirine polisi datang kerumahnya Utari sudah siap, dia sudah berniat untuk membayar semua sakit hati yang ia torehkan di hati Abimanyu, jika hukuman penjara itu membuat Abimanyu memaafkannya, maka Utari akan memilih menjalaninya.
Bukan karena ia bersalah namun karena ia bagian dari sistem dan terkadang dalam sistem selalu ada yang harus dikorbankan.
Penahanan Utari membuat keluarganya kalang kabut, mereka bahkan membawa uang 400jt selain dokumen surat tanah dengan harapan Abimanyu dapat mencari celah agar Utari dapat dibebaskan dari penjara.
Abimanyu kehilangan kata, karena jelas orangtua Utari tidak ada hubungan dengan kesalahan yang dilakukan oleh putri mereka dan jelas Abimanyu menolak segala macam intervensi dalam kasus Utari.
Seminggu kemudian kasus Utari dinyatakan P21 dan mulai disidangkan.
Semua bukti memberatkan gadis itu, dan meskipun gadis itu sangat berapi api dengan mengatakan dirinya tidak bersalah saat dikonfrontir Abimanyu namun dalam persidangan ini gadis itu hanya menangis dan menunduk kemudian mengangguk mengiyakan semua fakta yang ada.Mengapa gadis itu seperti martir yang hendak dikorbankan?
Abimanyu hanya tersenyum masam saat sidang ditunda karena adanya pengajuan dari pihak pengacara gadis itu.
Malam ini Abimanyu ingin mengunjungi gadis itu di ruang tahanan.Abimanyu membawa kipo makanan khas kota gede dan udang bakar madu sebagai oleh oleh, makanan kesukaan Utari 8 tahun yang lalu.
Beruntung suasana kunjungan sore itu tidak begitu ramai, setelah menunggu beberapa saat diruang duduk yang telah disediakan Utari akhirnya datang menemuinya.
Wajah gadis itu kuyu, matanya sembab dan Abimanyu merasakan sesak dalam dadanya berharap ia dapat memeluk dan memberikan dukungan moril untuk gadis itu.Utari tersenyum kaku padanya sebelum duduk di hadapannya.
"Lihat Abim, aku berada ditempat yang kau inginkan."
Abimanyu terhenyak, benaknya meringis ngeri namun wajahnya tetap datar, tanpa ekspresi.
Utari menatapnya dengan mata berkaca kaca."Balas dendam mu sudah terlaksana padaku Abim...kau ingin aku menderita di penjara khan? Aku harap dengan melihatku sekarang, semoga luka hatimu terobati dan puas dengan keadaanku.
Mendadak lidah Abimanyu kelu, dia tidak berharap akan menjumpai Utari yang ini, dan berharap hatinya merasa bahagia saat melihat gadis itu menderita.
Namun yang ia rasakan saat ini adalah perih dan ia tidak tahu kenapa ?"Aku membawakan kipo untukmu," kata Abimanyu lirih.
"Untuk apa?"
"Dulu itu makanan kesukaanmu dan hari ini adalah hari ulang tahunmu."
Utari tersenyum magsyul, tidak mengira pria itu masih mengingat hari ulangtahunnya.
"Selamat Ulang tahun Utari," kata Abimanyu sambil memandang lurus kearah manik mata Utari.
"Terimakasih pak Abimanyu, ini adalah perayaan ulangtahun terbaik," jawab Utari sarkastis.
Tiba tiba Abimanyu merasa jengah, ia merasa hatinya tertinggal entah dimana, rasa malu dan iba bermunculan di wajahnya.
Abimanyu bangkit dari kursinya dan tanpa berpamitan berdiri sebelum akhirnya memutar badannya.
Baru saja melangkah terdengar suara Utari."Pak Abimanyu, saya berharap kita tidak akan bertemu lagi..."
Abimanyu berbalik menatap Utari dan saat kata terakhir itu terucap, sebutir air mata bergulir dipipi Utari.
Abimanyu ingin melarikan mobilnya dan berharap lebih cepat sampai dirumah. Namun ramainya jalan kusumanegara membuat mobilnya hanya berjalan lambat seperti keong.
Saat masuk kedalam rumah, suasana hati Abimanyu semakin tidak karu karuan, dia merasa ada yang salah dengan kasus Utari.
Mengapa sekarang gadis itu pasrah dengan semua tuduhan yang tertuju padanya?
Gadis itu berharap di penjara?
Gadis itu menyerah?Dan tidak tahu mengapa Abimanyu merasa gelisah, seperti ada sesuatu yang tidak berada pada tempatnya.
Dia mulai membuka email dan disana terdapat pesan dari Angga berisi data percakapan Wapri yang disadap dari semua orang yang dicurigai terlibat dalam kasus penggelapan ini.
Chat yang dikirim Angga cukup beragam berasal dari 4 orang saksi kunci kasus inti dan satu orang saksi tambahan.Abimanyu belum melihat chat itu secara detil hingga kemudian dia menemukan keanehan dari tanda tangan yang ada di laporan berita acara dan dibeberapa dokumen yang menjadi bukti kasus ini.
Terlalu banyak catatan dan Abimanyu menemukam coretan berbeda dari tanda tangan yang ada di buku rekening Utari.
Tanda tangan itu memiliki lengkungan yang berbeda dengan tanda tangan yang ada diberkas lainnya.Abimanyu menarik nafas panjang, mungkinkah besok ia harus ke Bank untuk melihat rekaman cctv siapakah yang membuka buku tabungan dengan rekening atas nama Utari Indriani ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Abimanyu, I'm Yours
RomanceUtari akan menikah dengan Abimanyu, meski disatukan karena perjodohan yang diatur namun mereka merasakan debar yang sama, memiliki visi dan misi yang sama, hingga akhirnya Utari memilih lari pada hari pernikahannya karena ibu Abimanyu tidak ingin me...