Bagian 8

5.1K 417 9
                                    

Hanya sebuah lengkungan yang sedikit berbeda, dan jika itu membuat nasib Utari menjadi berbeda tentu dibutuhkan kerja keras dan ketelitian.
Ditambah dengan logika yang tidak tercemari oleh hasad.

Selama ini Abimanyu selalu bekerja dengan logika dan pikiran yang jernih, mungkinkah dendam dan sakit hatinya yang membuat kotor analisanya ?

Seminggu kemudian sidang kedua kasus Utari digelar dengan pemaparan semua bukti yang tersaji begitu rapi, Abimanyu melihat kecurangan itu dilakukan sangat teliti secara administratif, dan jika bukan Utari yang melakukan lantas siapa?

Abimanyu melihat celah itu justru saat melihat lengkungan tanda tangan yang berbeda dibuku tabungan dan juga beberapa berkas serah terima.  Namun saat ini tidak mungkin mencampuri sidang yang tengah berlangsung. Proses pencarian faktanya di Bank tempat pembukaan rekening itu menunjukkan bukti baru dan itu semakin menguatkan dugaan Abimanyu bahwa ada yang memanfaatkan Utari.

Gadis itu dari dulu memang polos dan naif.  Dan kepolosan itu dimanfaatkan oleh orang lain saat ini.

Hanya sebuah kebetulan,  pengacara Utari mengundurkan diri dari kasus ini, Abimanyu tidak tahu apakah pengacara takut kalah atau pengacara itu sudah yakin bahwa kliennya bersalah.

Abimanyu akhirnya meminta tolong kepada Faizal, teman seangkatannya untuk mengajukan diri menjadi pengacara wanita itu, karena dirinya tidak mungkin memberikan data yang kontradiktif dengan temuan awal masalah ini.

Keluarga Utari yang kalut mau menerima Faisal meskipun sedikit pesimis melihat hubungan kedekatan antara Faisal dan Abimanyu, namun mereka tidak punya solusi lain untuk menolong Utari.

Banyak pengacara yang bersedia namun tingginya biaya yang harus dikeluarkan ditambah dengan kondisi hati yang sudah kalangkabut membuat keluarga Utari pasrah.

Seandainya Utari diputus bersalah, itu adalah salah satu resiko pekerjaan, begitu kata ayahnya dengan sedih.

Abimanyu mengantar sahabat Ayahnya itu sampai depan halaman rumahnya karena sore itu ayah Utari kembali meminta tolong kepadanya dan Abimanyu merasa salah tingkah karenanya.

Hari ini sidang ketiga kasus Utari.
Suasana sidang menjadi gaduh saat rekaman cctv menunjukkan gambar siapa yang membuka nomor rekening atas nama Utari,
kemudian bukti tambahan yang disampaikan oleh tim pengacara melalui data percakapan wapri yang mereka temukan.
Utari yang awalnya kuyu, siang itu terlihat mulai berbinar.

Seakan mukjizat telah terjadi siang ini.

Utari memandang ke arah pengacaranya yang tengah menyampaikan bukti bukti baru terkait kongkalikong yang terjadi dibelakang mejanya.
Kepercayaan Utari kepada Arni , teman sekaligus asprinya ternyata telah disalahgunakan temannya itu.

Dia tidak mengira ternyata penjual tanah yang menghubungkan  ia dengan pemilik tanah  sesungguhnya  adalah adik Arni dan dari sanalah rencana mark up harga itu dilakukan.

Karena  Utari tidak bersedia menerima bagiannya maka rekening tabungan menjadi salah satu yang diperlukan.

Meski Bank sudah memiliki unit anti moneylaundry namun ada beberapa faktor yang membuat dana itu bisa lolos berada disana.
Hasil rekaman cctv itu menunjukkan siapa yang membuka rekening dan tentunya bukan seorang Utari Indriyani yang ada disana.

Utari memandang nanar kearah asprinya seakan bertanya kenapa wanita itu tega melakukan semua ini padanya, Arni hanya menunduk dan tidak melakukan perlawanan saat pengadilan akhirnya menaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka.

Utari bebas dari segala tuduhan, pengadilan akan melakukan pemulihan nama baiknya namun sangsi administrasi tetap tersampir padanya karena telah lalai atas tanggungjawabnya.

Abimanyu, I'm Yours Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang