Jacob Black terdiam mendengar jawaban yang dilontarkan bibir mungil Selenia. Entah bagaimana Selenia dapat mengetahui hal itu, namun saat ini ia hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan selenia. "Kau tidak bisa menjawabkan? Atau kau tidak tau jawabannya?" tanya selenia. Laki-laki berkulit coklat itu hanya bisa terdiam, ia tau bahwa tanggung jawabnya lebih besar untuk melindungi Renesmee, tapi disatu sisi ia merindukan hari-hari menyenangkan dengan gadis bermarga Swan itu.
Selenia hanya menatap sekilas, kemudian kembali menoleh ke arah hutan. Berharap Seth akan segera datang, benar saja tidak beberapa lama seth datang dengan wajah yang sumringah. "Yo! Selenia, apa kau menunggu lama?" tanya nya, "lumayan, karena kau tidak mengatakan jam berapa akan kesini, jadi aku menunggu cukup lama." Jawab selenia sambil berjalan menghampiri Seth. "Tunggu dulu! Sejak kapan kau dan Seth menjadi dekat?" tanya Jacob, "hmm.. entahlah. Mungkin sejak kemarin malam." Jawab selenia.
Seth langsung berubah menjadi serigala, dan menyuruh Selenia menaiki punggungnya. Selenia hanya menurut dan menaiki punggung Seth, kemudian keduanya pergi meninggalkan kediaman Cullen. Selenia hanya bisa berpegangan pada bulu Serigala Seth, sambil sesekali menoleh kebelakang, memastikan mereka sudah sangat jauh dari jacob. Tidak beberapa lama Seth berhenti di dekat sebuah sungai, tidak jauh dari perbatasan.
"Tempat apa ini?" tanya selenia. "bagus kan? Aku tidak sengaja menemukan tempat ini saat sedang patroli, tempat ini masih berada di daerah kami, belum melewati perbatasan." Kata Seth menjelaskan, dan perlahan tubuhnya kembali seperti semula. Keduanya duduk di pinggir sungai, sambil memasukan kedua kaki mereka, "hh.. sejuk sekali. Dan juga damai. Aku menyukainya." Kata selenia, "benarkah? Syukurlah kalau kau suka. Jika bulannya tidak terhalang awan, kau bisa melihat patulan sinar bulan di airnya." Kata seth lagi.
"benarkah? Sepertinya kau tau banyak tentang tempat ini. Apa kau pernah membawa kekasihmu kesini?" tanya selenia lagi, "tidak. Kau adalah wanita pertama yang aku ajak kesini." Jawab Seth dengan senyumannya. Selenia menoleh kearah Seth, dan menatapnya dalam. Laki-laki disampingnya ini terkadang bertingkah kenakan, tapi sebenarnya dia sangat peduli pada selenia. "kenapa kau menatapku seperti itu? Aku tau aku tampan." Katanya penuh percaya diri. "bukan itu. Wajahmu tidak sesuai dengan umurmu." Kata selenia.
Seth hanya bisa memalingkan wajahnya, saat selenia berkata seperti itu. "Selenia.." "hm?" Seth memegang tangan kanan Selenia, dan menatap gadis itu dalam. "Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya selenia, "tidak. Wajahmu baik-baik saja. Aku ingin bicara sesuatu padamu." Kata seth. Laki-laki itu menarik nafas dalam, "Selenia, aku menyukaimu. Jadilah pacarku." Kata Seth, selenia hanya bisa diam sambil menatap Seth. Ia tidak tau harus menjawab apa. Disatu sisi hatinya masih sakit karena Jacob, tapi ia juga tidak ingin membohongi perasaannya, bahwa ia nyaman saat bersama Seth.
"Aku.. tidak tau harus menjawab apa.." kata Selenia. "tidak apa-apa. Kau tidak perlu terburu-buru menjawabnya. Aku hanya ingin kau tau perasaanku padamu, dan kita jalani saja sepeti biasanya. Aku akan selalu menunggumu." Kata seth, laki-laki itu mencium kening Selenia, dan kembali tersenyum. "kau cocok mengenakan kalung itu." Katanya tiba-tiba. "Kalung?"
Selenia menatap kalung yang kini melingkar di lehernya, kalung berliontin bulan sabit yang terbuat dari perak. "aku membuatnya sendiri, khusus untukmu. Kau suka?" Kata Seth, "Seth... ini indah sekali.. terima kasih.. aku sangat menyukainya." Jawab Selenia. Seth hanya membalas dengan senyuman, sambil mengusap puncak kepala Selenia. "mulai sekarang aku yang akan menjagamu. Jadi jangan khawatir." Katanya lagi, selenia hanya bisa mengangguk dan memeluk Seth.
Malam semakin larut dan seth mengantar selenia kembali ke rumahnya. Di dalam kamar, selenia terus memandangi kalung pemberian seth. 'Kenapa, aku bisa mencium wangi yang berbeda dari tubuh seth? Seperti harum rumput dan pepohonan yang terkena hujan. Menyegarkan.' Batin Selenia dalam hati. Selenia terus memikirkan Seth, sampai ia terlelap.
"Ng.. ini dimana?" gumam Selenia. Gadis itu kini tengah kebingungan, karena entah bagaimana ia bisa terbangun di dalam Hutan. "ini dimana?" gumamnya lagi, selenia terus berjalan menyusuri hutan, namun hutan itu seperti tidak ada ujungnya. Namun tiba-tiba saja ia melihat segerombolan serigala, dan ia berusaha untuk mendekat secara perlahan agar tidak ketahuan.
"Bagaimanapun kita harus mendapatkan gadis setengah vampir itu!" kata seekor serigala, perkataannya membuat selenia berhenti untuk mendengarkan lebih jauh lagi. "Akan sulit melakukannya Sean! Gadis itu di jaga oleh 8 vampir dewasa, dan seekor seigala. Kita akan tewas bahkan sebelum berhasil membawa gadis itu." Kata serigala yang lain. "persetan dengan para vampir itu, Lexus! Gunakanlah otakmu! Gadis itu terkadang dijaga oleh manusia! Kita bisa menculiknya saat itu! Bahkan keluarga Cullen tidak akan bisa berbuat apa-apa." Kata serigala bernama Sean itu. Selenia sangat terkejut, dan tanpa sadar menginjak rantng pohon. Dan membuat para serigala itu langsung menerkamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Swan
Fanfiction"Kau masih dalam tanggung jawab perlindunganku. Jadi wajar jika aku menanyakan hal ini padamu." Kata Jacob, "Bahkan jika kau sudah Imprinted dengan keponakanku, apakah tanggung jawab perlindunganmu itu masih berlaku?"