38.

19.3K 1.8K 53
                                    


Kyline berhenti tertawa ketika melihat dua lelaki dihadapannya sedang menatapnya tanpa berkedip. "Ada apa?" Kyline mengerjapkan matanya.

"Paman, apakah Nona cantik ini princess yang sering Altair baca di buku dongeng?" Altair masih menatap Kyline dengan mata bulatnya yang lucu.

Aistan terkekeh pelan lalu mengusap keringat Kyline yang membasahi dahinya karena sinar matahari. "Iya, sepertinya begitu." Ia pun tidak tau buku dongeng yang dimaksud Altair itu apa.

Kyline tersenyum ke arah Aistan karena perhatian kecilnya. "Makasih."

Aistan tersenyum tipis tanpa menjawab.

Lalu pandangan Kyline beralih ke arah Altair yang masih menatapnya. "Altair rumahnya dimana?"

Mata Altair mengerjap dengan lucu. "Rumah Altair ada di sekitar sini Nona cantik, apakah Nona cantik mau bermain ke rumah Altair?"

Kyline menoleh ke arah Aistan meminta persetujuannya, ia jadi sedikit penasaran dengan Kerajaan Aistan seperti apa.

Aistan mengangguk singkat.

Tidak ada alasan untuk Aistan melarang Kyline. Karena memang tujuan Aistan membawa Kyline kesini untuk mengenal lebih dalam tentang Kerajaannya, karena kelak Kyline yang akan mendampinginya. Memang banyak rakyat Aistan yang belum mengetahui tentang Kyline, tapi lambat laun mereka semua akan tau, Aistan percaya itu.

"Ayo Nona cantik, pasti Bundaku senang bertemu denganmu." Altair menarik-narik tangan Kyline agar berdiri dan mengikutinya.

"Nanti aku akan nyusul." Aistan mengecup kening Kyline ketika Kyline ingin membuka suaranya.

Kyline tersenyum lalu membalikan tubuhnya ketika Altair menarik-narik tangannya.

Ketika gerbang istana terbuka seluruh prajurit yang sedang berjaga membungkuk hormat ke arah Kyline.

Ketika sudah sedikit menjauh dari gerbang istana, Altair berhenti melangkah lalu menoleh ke arah Kyline dan membuat Kyline ikut menghentikan langkahnya. "Ada apa Altair?"

"Aku mau digendong Nona cantik." Altair mengulurkan kedua tangannya ke arah kyline.

Kyline terkekeh pelan. "Dengan senang hati lelaki tampan." Kyline langsung menggendong Altair dan mengecup pipi kanannya.

Kyline lanjut berjalan dengan Altair digendongannya, tidak berselang lama berjalan Kyline dibuat terkejut ketika sampai di depan sebuah pasar.

Ia baru menyadari di dekat istana Aistan ada sebuah pasar.

Kyline melihat berbagai jenis ras sedang berbaur satu sama lain.

Dari peri-peri kecil yang sedang berterbangan, lalu seekor serigala yang sedang ditunggangi anak kecil, ada juga makhluk yang telinganya lancip sedang berjualan di daerah pasar, kyline tidak tau itu makhluk apa. Kyline juga melihat banyak penyihir yang sedang membawa belanjaan dengan sihirnya.

Astaga.

Baru kali ini ia bisa melihat berbagai jenis makhluk berbaur satu sama lain tanpa adanya perpecahan atau perkelahian.

Altair menepuk-nepuk pipi Kyline yang melamun. "Nona cantik kenapa berhenti berjalan? Apakah Altair berat?"

Suara Altair menyentak indra pendengaran Kyline. "Ah tidak, ayo kita lanjut berjalan." Kyline mengelus kepala Altair lalu melanjutkan langkahnya.

Setiap langkah Kyline di dalam pasar itu menjadi pusat perhatian karena parasnya yang sangat rupawan dan gaunnya yang sangat indah.

Semua makhluk yang melihat Kyline menghentikan kegiatan mereka karena melihat wanita yang sangat cantik dan asing di pasar ini, tapi tidak ada yang berani menyapanya karena melihat aura yang menguar dari wanita itu.

Me And My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang