58.

16.7K 1.9K 236
                                    


Kyline meringis pelan melihat berbagai tatapan yang mengarah padanya.

"Pelayan?" Aistan mengerutkan keningnya memandang Kyline.

Belum sempat Aistan mengkonfirmasi ucapan Adena dengan tiba-tiba muncul sesorang di hadapan mereka.

"Hormat hamba, your majesty." Deimos membungkukan setengah tubuhnya di samping Aistan.

"Ada apa?" Aistan mengalihkan pandangannya ke arah Deimos.

Deimos menatap Aistan dengan tenang. "Ada yang ingin saya bicarakan Mylord."

"Ikut denganku sayang." Aistan mengalihkan pandangannya ke arah Kyline.

Adena terbatuk dengan pelan lalu melototkan kedua matanya memandang Aistan. "Apa aku tidak salah dengar?"

Kyline meringis pelan mendengar perkataan wanita di hadapannya.

"Nanti aku nyusul." Kyline mengalihkan pandangannya ke arah Aistan.

"Tidak ada pelayan yang membantah ucapan majikannya." Aistan berkata dengan nada sarkasnya.

Aistan berlalu dari ruang makan meninggalkan kekehan Ratu Elise karena tingkah mereka.

Kyline mendelik kesal menatap kepergian Aistan lalu berdiri dari kursinya dan mengikuti langkah Aistan.

"Xerxes ingin menyerang kerajaan Napela Lord."

Aistan bertopang dagu lalu menatap Kyline yang sedang megerucutkan bibirnya kesal.

Aistan tersenyum geli lalu mengalihkan pandangannya ke arah Deimos. "Kapan?"

"Tidak lama lagi."

Aistan mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Kau boleh pergi."

Deimos menganggukan kepalanya mengerti lalu menghilang dari hadapan Aistan.

"Aku tidak menyangka Ratuku berbakat dalam hal menipu." Aistan berdiri dari kursinya lalu menarik tangan Kyline untuk duduk di sofa ruang kerjanya.

"Aku hanya bercanda Ais." Kyline mendelik kesal menatap Aistan.

"Iya, wanita selalu benar." Aistan bergumam dengan pelan.

Kyline tidak menghiraukan ucapan Aistan, pandangannya beralih ke arah benda yang menarik perhatiannya. "Itu apa?"

Aistan ikut memperhatikan benda itu. "Portal kuno. Sekitar seribu tahun yang lalu makhluk-makhluk Immortal menggunakan benda itu untuk pergi ke dunia manusia."

Kyline mengerutkan keningnya memandang Aistan. "Kenapa aku tidak pernah melihatnya? Bahkan saat aku masih tinggal di kerajaan Napela."

Aistan mengalihkan pandangannya ke arah Kyline. "Benda itu sudah lama di musnahkan, jika ada seseorang yang menggunakannya dia akan kehilangan ingatannya lalu terlahir kembali di dunia manusia."

Kyline mengangguk mengerti lalu berdiri dari kursinya dan mendekati benda itu. "Bagaimana cara menggunakannya?"

Aistan bergeming memandang Kyline dengan tatapan yang sulit diartikan. "Ada mantra di dalam gulungannya."

Kyline membalikan tubuhnya lalu memandang Aistan. "Aku ngantuk Ais."

Aistan tersenyum tipis lalu berdiri dari kursinya. "Kita ke kamar."

••••

Kyline membuka kelopak matanya dengan pelan. Lalu mengedarkan pandangannya.

Ia mengerutkan keningnya bingung.

Dimana ini?

Hanya terdapat pepohonan yang lebat di sekitarnya seperti di dalam hutan.

Mati.

Me And My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang