70.

10.3K 1.4K 286
                                    


Setibanya Kleo dan Clay di Kerajaan La'Casa, mereka mulai menatap sekitarnya dengan was-was, terakhir kali mereka ke tempat ini sekitar dua puluh tahun yang lalu.

"Bukankah portal yang membawa kita kesini seharusnya berada di dalam rumah wanita itu?" Clay mengerutkan keningnya, lalu menolehkan kepalanya ke arah Kleo.

Kleo langsung menganggukan kepalanya pelan. "Seharusnya seperti itu, yang mulia sengaja menaruh portalnya di tempat wanita itu karena lokasinya yang sangat jauh dari Kerajaan."

Clay bertopang dagu seperti sedang berfikir. "Bukankah wanita itu tinggal bersama seorang anak kecil?"

"Anak kecil?"

Clay menganggukan kepalanya. "Aku ingat sekali, dahulu wanita itu mengasuh seorang anak kecil."

Kleo menghela napas pelan, lalu matanya tidak sengaja menatap ke arah hamparan rumput yang berada di samping kanannya. Ia mengerutkan keningnya lalu berjalan mendekat.

"Makam?" Clay mengikuti arah pandang Kleo, ia ikut berjalan medekat ke arah tempat Kleo berdiri.

Kleo tidak menanggapi pertanyaan Clay, lalu ia berjongkok di depan tanah yang terdapat berbagai macam buket bunga. Kleo meraba-raba tanah itu. "Tanah ini masih sedikit subur, mungkin baru di gali sekitar satu tahun yang lalu."

"Lihat namanya." Clay menunjuk sebuah nama dengan tulisan yang acak-acakan khas tulisan anak kecil, lalu di sampingnya terdapat sebuket mawar.

"Wanita itu sudah mati." Kleo bergumam dengan pelan.

"Jika wanita itu sudah mati tidak mungkin portalnya masih menghubungkan kita ke tempat ini." Clay menoleh ke arah Kleo dengan serius.

"Baca tulisan itu lalu lihat namanya, kemungkinan besar anak kecil itu yang menghubungkan kita ke tempat ini. Sepertinya wanita itu cukup pintar karena mewariskan tanda itu ke tubuh anak kecil yang di asuhnya." Kleo tersenyum miring menatap makam yang berada di depannya.

Clay mengerutkan keningnya membaca nama anak kecil itu. "Altair? Arti kata nama itu begitu dalam."

Kleo menatap Clay dengan datar. "Bukan saatnya mengomentari nama anak kecil itu."

"Baik Komandan." Clay berkata dengan nada acuhnya.

"Kita harus membawa anak kecil itu juga, karena tanda yang berada di tubuhnya bisa membuka portal ke tempat yang mulia berada."

"Jadi intinya kita akan bagi tugas bukan?" Clay bersedekap dada memandang Kleo.

Kleo menganggukan kepalanya. "Kau mencari anak kecil itu lalu aku akan mencari dua Komandan itu, paham?"

Clay menatap Kleo dengan datar. "Kenapa aku mendapatkan sesuatu yang merepotkan?"

Kleo balas menatap Clay dengan datar. "Kau bisa langsung teleportasi ke tempat anak kecil itu, karena tanda yang berada di tubuhnya bisa menghubungkan kita, kau hanya perlu baca mantranya."

Clay mengangguk-anggukan kepalanya pelan, lalu tersenyum dengan sedikit paksaan ke arah Kleo. "Siap kapten."

"Ingat! Jika bertemu dengan salah satu pilar jangan kau lawan, tempat ini sangat menguntungkan mereka." Setelah mengatakan itu Kleo menghilang, menyisakan Clay yang masih bergeming.

Me And My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang