Anggota Baru

1.5K 144 7
                                    

Chapter 11 : New Member









Hari semakin malam ketika Sakura selesai membaca sepenuhnya buku kuno yang tempo hari gadis itu pinjam dari perpustakaan. Otaknya segera meresapi segala hal yang tertulis di dalam buku kuno itu. Meski pada awalnya semua kalimat-kalimat itu gagal Sakura pahami. Tetapi saat hampir mencapai setengah halaman, gadis itu mulai bisa memahami kalimat-kalimat yang merujuk pada suatu hal yang terasa mustahil.

"Semua kalimat dalam buku ini seperti menceritakan bagaimana cara pembuatan dan menggunakan alat yang begitu besar," gumam Sakura dengan kedua alis yang saling bertautan, "Dan lagi, di sini juga tertulis 'Sakura Key' seperti yang ada di surat Sasori-kun waktu itu."

Tok   tok   tok

Suara ketukan pintu membuat gadis itu menolehkan kepalanya dan menatap ke arah pintu kamarnya dengan satu alis terangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara ketukan pintu membuat gadis itu menolehkan kepalanya dan menatap ke arah pintu kamarnya dengan satu alis terangkat. Dengan malas, ia beranjak dari atas ranjang dan melangkah mendekati pintu kamarnya.

Clek

"Apa kau ingin ikut kami ke acara perjamuan?"

Sakura menatap datar ke arah Tsunade dan Jiraiya. Apakah ia salah dengar? Bukankah setiap mereka ada acara perjamuan seperti ini, dirinya tidak akan pernah sudi untuk ikut.

Melihat ketidak-antusiasan putri semata wayangnya. Tsunade menyunggingkan senyuman lembutnya, "Kali ini kau tidak akan rugi mengikuti acara ini," ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Apa yang dikatakan Kaa-san benar Sakura. Acara ini akan mendatangkan banyak sekali Secret Agent untuk memantau orang-orang yang memiliki hubungan dengan Mafia yang mungkin salah satunya itu adalah pembunuh kekasihmu itu," jelas Jiraiya dengan serius.

Membuat Sakura mengepalkan kedua tangannya, dan mata Emeraldnya dapat melihat tatapan serius yang ada di kedua mata orang tuanya itu. Menundukkan kepalanya dan menatap ke arah ujung-ujung jari kakinya sendiri. Sakura merasa kalau kedua orang tuanya itu ingin memberinya peluang untuk bisa membalas dendam atas kematian Sasori, 'Tampaknya apa yang mereka katakan benar adanya,' batinnya.

"Bagaimana?" tanya Tsunade dengan penuh harap.

Sakura mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah Tsunade dengan tatapan penuh akan keseriusan, "Tunggu sebentar," ucapnya sebelum menutup pintu kamarnya dengan pelan.

Clek

Jiraiya menolehkan kepalanya ke arah Tsunade dan menatap istrinya itu dengan pandangan sendu, "Apa kita harus membiarkan Sakura terlibat dengan para Agent kita itu?"

Tsunade menatap Jiraiya dengan pandangan sedih, "Setidaknya kita harus mengawasinya. Meski Sakura sudah memiliki ilmu bela diri yang bisa menumbangkan seratus orang dalam waktu satu menit, Sakura tetaplah seorang perempuan. Ada kalanya dia akan tersudutkan oleh seorang laki-laki yang lebih kuat darinya," jelasnya dengan senyum miris, "Tapi aku yakin. Di tangan dia, Sakura bisa mendapatkan perlindungan lebih ketat dari kita," lanjutnya.

Tsuyoi On'nanoko [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang