Ambisi

2.1K 163 2
                                    

Chapter 7 : Ambition














Di dalam kegelapan malam, kedua mata itu masih terjaga. Memandang kearah langit yang bertabur ribuan bintang yang ditengah gelap gulitanya malam. Dalam kesunyian Sakura menatap kosong langit itu dengan sebuah ponsel yang gadis itu genggam dengan erat. Termenung diatas balkon kamarnya tanpa bergerak sedikit pun sejak dirinya pulang dari acara kemah yang gagal. Bahkan gadis itu tidak mempedulikan kekhawatiran kedua orang tuanya kala mendapati dirinya sudah pulang.
Masih dengan jelas di ingatannya tentang kejadian yang tidak pernah dirinya harapkan untuk terjadi. Bahkan ia tidak menyangka bahwa dirinya bisa mengeluarkan emosi yang selama ini ia tutupi dengan sempurna. Dan hal itu dikarenakan teman sekelasnya yang bernama Uchiha Sasuke. Entah kenapa pemuda itu begitu giat mencari tahu tentang dirinya.


‘Kau cantik.’


Dengan menghela nafas berat, gadis itu meninggalkan balkon kala suara itu kembali terdengar dikedua telinganya. Mungkin saja ia akan merasa tenang setelah menikmati tidurnya dengan damai, walau hanya untuk beberapa jam. Kepalanya terasa pening kala memikirkan kejadian-kejadian yang begitu kebetulan itu. Melangkah pelan mendekat kearah ranjang, ia merebahkan tubuhnya yang lelah pada ranjangnya dengan posisi telungkup.


Brugh

'Aku tidak ingin siapapun terluka lagi,' batinnya sebelum menutup kedua matanya untuk tidur.

'Aku tidak ingin siapapun terluka lagi,' batinnya sebelum menutup kedua matanya untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











^








BRUGH

Sasuke merebahkan tubuhnya pada ranjang king-zisenya setelah selesai membersihkan  diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sasuke merebahkan tubuhnya pada ranjang king-zisenya setelah selesai membersihkan  diri. Dengan bertelanjang dada, pemuda tampan itu menatap langit-langit kamarnya dengan kedua alis yang saling menyatu.
Bahkan dirinya begitu malas untuk sekedar menutup jendela yang masih terbuka, membiarkan angin malam masuk ke dalam kamar pribadinya. Entah kenapa Sasuke begitu sangat yakin bahwa mungkin besok dapat bangun pagi, entah kenapa juga pemuda itu bisa memiliki keyakinan itu.
Untuk yang kesekian kalinya helaan nafas gusar keluar dari hidungnya kala memikirkan dirinya tidak dapat memungkiri kesan acara perkemahan yang sangat berbeda dengan acara perkemahan yang pernah pemuda itu jalani sebelumnya. Entah apa yang membuatnya selalu merasa gusar tidak jelas dengan pikirannya. Seperti ada sesuatu yang terasa janggal dan tidak dapat dicari tahu apa kejanggalan itu. Kembali menghela nafas, Sasuke tidak mau terlalu pusing memikirkan hal-hal aneh yang selalu mengusik pikirannya. Ia masih memiliki sebuah misi yang harus dijalaninya sebelum bisa melepaskan semua rasa yang terpendam dalam hatinya. Dan teringat kalau besok ia masih harus berangkat ke sekolah, dengan segera pemuda dengan marga Uchiha itu menutup kedua matanya dengan bantal dan beranjak tidur.

Tsuyoi On'nanoko [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang