0.5

7.5K 659 90
                                        

"Yoongi... Ini tidak lucu, kau mengerjai ku kan? Aku tidak suka seperti ini"

"Tidak Jennie, si tua Bangka ini memang sangat menyebalkan. Aku harus menyelesaikan urusan ini dulu sebelum kembali ke Seoul Minggu depan"

"Hhhhh... Yoongi, aku kembali ke Seoul karena ingin bersama mu, tapi kau justru menghabiskan sepuluh hari di negara lain? Menyebalkan sekali!" Rutuk Jennie sebal.

Kedua kaki jenjangnya ia layangkan ke udara seolah-olah ada Yoongi di sana yang ingin ia tendang. Wanita mana yang tidak kesal jika baru saja tiga hari bertemu, sudah harus di pisahkan lagi selama sepuluh hari ke depan. Lebih mirisnya Jennie tidak ada teman maupun kegiatan lain di Seoul. Ia pasti akan mati bosan tanpa adanya Yoongi.

"Aku kesepian Yoongi, bahkan kau baru pergi dua hari saja aku sudah merasa akan mati bosan di apartemen ini" sambung Jennie.

Bibir tipisnya mengerucut menambah kesan menggemaskan di dirinya.

Terdengar kekehan kecil di seberang telepon sebelum Yoongi berkata "kau tidak keluar?"

"Tidak"

"Kenapa?"

Jennie terdiam sejenak. selama dua hari ia tidak pernah keluar sama sekali dari apartemen Yoongi. Ada sedikit kekhawatiran di benaknya, semenjak mengetahui bahwa pria bermata abu-abu itu adalah pria yang tak sengaja ia tabrak beberapa waktu lalu membuat Jennie menjadi takut untuk keluar.

"Tidak ada, hanya malas" jawab Jennie tak sepenuhnya berbohong.

Jennie tentu tidak perlu memberitahu perihal pria bermata abu-abu kan? Tentu saja tidak.

"Bersabarlah, Minggu depan aku akan segera kembali"

"Jennie nanti aku hubungi lagi, aku ada urusan lain. Bye"

Belum sempat Jennie memberi balasan pada ucapan Yoongi, pria itu sudah lebih dulu mematikan sambungan teleponnya. Jennie mendengus kesal, tapi tak ada apapun yang bisa ia lakukan. Ia tetap akan sendirian di Seoul sampai waktunya Yoongi kembali.

Seketika Jennie  merindukan kehidupannya di  Amerika. Jennie tidak pernah benar-benar tinggal sendirian di sana. Selalu ada Sheila -teman satu apartemennya- yang ada menemani Jennie dalam keadaan apapun sehingga Jennie tak pernah merasa bosan. Selain itu jadwal kegiatan Jennie yang bisa menguras waktu hampir 18/24 jam tidak akan mungkin membuat Jennie merasa se jobless ini. Jennie merindukan kehidupan super sibuknya.

Tubuh mungilnya mulai sedikit merasa bosan karena sudah hampir seminggu terlalu di manjakan tanpa aktivitas apapun. Jennie butuh aktivitas, dan seketika tempat fitness terlintas di fikiran wanita itu.
.
.
.
.
.

Taehyung tersenyum sembari menopang dagu memperhatikan gadis cantik yang kini tengah berceloteh panjang di hadapannya. Pipi tembam milik gadis itu menjadi fokus utama Taehyung, pipi itu membuatnya gemas dan terpaksa Taehyung mencubitnya sedikit kuat.

"Awww" erang gadis itu.

"Kau terlalu suka mencubit pipi ku Tae" rengek gadis yang tak lain adalah Min Yerin, kekasihnya.

"Salahkan pipi mu yang membuatku ingin terus mencubitnya" jawab Taehyung ringan.

Yerin merengut kesal sementara Taehyung kini terkekeh ringan. Selalu seperti ini, ketika Yerin dengan semangat menceritakan apapun pada Taehyung, lelaki itu pasti selalu menghentikannya dengan mencubit gemas kedua pipi Yerin sehingga wanita itu lupa akan ceritanya.

Keduanya kembali terdiam sibuk dengan fikiran masing-masing. Yerin yang terpaksa menetralkan detak jantungnya akibat mendengar tawa Taehyung, sementara Taehyung yang kembali fokus pada layar laptop di hadapannya.

 TRAPPED || (Tersedia di playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang