1.3

6.3K 620 30
                                    

Suasana ruang tamu unit Jennie malam ini mendadak terasa sedikit tidak nyaman. Setidaknya itulah yang di rasakan oleh Jennie, duduk berdekatan dengan Taehyung tanpa adanya pertengkaran seperti biasa membuatnya merasa canggung. Biasanya Jennie selalu ada bahan untuk berteriak, atau minimal melontarkan kata-kata hujatan pada Taehyung, namun malam ini tidak ada alasan bagi Jennie untuk melakukan itu semua.

Lelaki itu sudah memasakkan telur goreng untuknya. Menemani dia makan malam, serta mencuci kan piring kotor mereka di dapur. Tentu akan sangat konyol jika tiba-tiba Jennie berteriak memaki Taehyung sementara lelaki itu sudah bersikap cukup baik padanya malam ini.

"Kau mau tidur sekarang?"

Jennie menoleh ke arah Taehyung yang kini sudah terlihat tidak se rapih tadi. Kedua lengan kemejanya sudah ia gulung ke atas, satu kancing bajunya sudah terbuka dan ujung baju yang awal ia masukkan ke dalam sudah menjulur ke luar. Di tambah lagi kemeja itu tampak sedikit basah akibat percikan air ketika ia mencuci piring tadi.

"Iya. Kau akan pulang kan?"

"Tentu, tapi jika kau menginginkan aku menginap maka akan dengan se...-"

"In your dream sir" potong Jennie cepat.

Taehyung terkekeh ringan mendengar selaan Jennie. Dia kemudian berjalan kembali menuju ke sofa ruang tamu dan mengambil jas yang tadi ia letakkan di sana.

"Kapan kau akan kembali ke Amerika?"

"Dua atau tiga Minggu lagi"

"Apa kau juga ingin aku membeli label mu dan memindahkan kantor agensi mu kemari agar kau tidak usah kembali ke sana?"

"Tidak perlu sir  terima kasih"

Jennie merengut kesal mendengar ucapan Taehyung. Bagaimana bisa dia berbicara tentang jual beli perusahaan seperti sedang membicarakan jual beli makanan pinggir jalan? Apa semua orang terlanjur kaya memang bersikap seperti itu? Tapi Yoongi tidak.

Ah iya, apalah Yoongi jika dibandingkan dengan Taehyung? Taehyung nomor satu, sementara Yoongi nomor lima belas. Tentu itu sangat berbeda jauh.

Tunggu! Apakah tadi Jennie membandingkan Yoongi dan Taehyung? Astaga, otak Jennie pasti sudah bermasalah.

"Tentang saham di Chanel, bisakah kau menunggu sedikit lama? Aku sedang mengusahakan itu untuk mu"

"Aku fikir membeli saham perusahaan besar seperti Chanel tidak sesulit itu, tapi ternyata itu cukup sulit . Tapi kau tenang saja. Aku akan pastikan cepat atau lambat brand itu akan jadi milikmu" lanjut Taehyung.

Jennie menggeleng dengan cepat sedetik setelah Taehyung menyelesaikan ucapannya. Ini harus segera di hentikan, dia tidak ingin brand itu. Dia hanya ingin hidup tenang, tanpa Taehyung.

"Tidak perlu, kau tidak perlu membeli saham  itu karena tiga minggu lagi aku akan kembali ke Amerika, dengan begitu ku rasa urusan kita sudah selesai. Kau tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk itu"

"Aku sudah terlanjur menghabiskan banyak uang untuk mu"

Alis Jennie bertaut mendengar jawaban Taehyung. Namun setelah menyadari kebenaran nya Jennie mengangguk paham. Iya, Taehyung sudah membeli enam persen saham di sana, Taehyung juga sudah membayari perawatan Jennie beberapa hari yang lalu. Tentu sudah banyak uang yang dia hambur kan untuk Jennie.

"Kalau begitu hentikan. Jangan menghabiskan lebih banyak untukku"

"Kenapa?"

"Karena aku tidak akan menjadi milikmu."

"Tapi dulu kau bi....."

"Begini Taehyung, menjadikan seseorang sebagai milikmu itu tidak cukup hanya dengan memberikannya banyak hal berbentuk materi atau dengan kekuasaan yang kau miliki. Kau tentu tahu itu karena kau tidak bodoh"

 TRAPPED || (Tersedia di playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang