part 04

646 49 5
                                    

(03:12)pagi.
Haenul terusik dari tidurnya.terbangun dengan keringatan bercucuran.
"Mimpi itu lagi"haenul mengusap usap wajahnya.dan bangun dari posisi duduknya untuk pergi ke dapur,karena tenggorokannya terasa kering sekarang.

Haenul menuruni satu persatu tangga dan langsung menuju dapur, meneguk satu gelas berisi air dingin sampai habis.
Lalu melangkahkan kakinya kembali menuju kamar boram.
Namun baru saja sampai mendekati kamar boram.haenul memperhatikan pintu kamar namjoon yang terbuka lebar.
Rasa penasaran mulai mengerogoti pikiran haenul.

Haenul mulai mendekati pintu kamar namjoon,mencoba mengitip kamar namjoon mancari keberadaan orang yang menempati kamar itu.
"Ada apa haenul"tiba tiba suara namjoon mengagetkannya dari belakang.
"Khamjjakiya,eoh!namjoon oppa"haenul mengelus dadanya yang masih mersa terkejut.

"Apa yang kau lakukan disini?"tanya namjoon menatap lekat ke haenul.

Haenul kikuk bingung mau menjawab apa.
"E-emm itu aku tadi aku"haenul kikuk bingung.

"Ya?"namjoon mengerutkan dahinya.

"Tadi aku lihat kamar oppa terbuka jadi aku hehehe"jelas haenul mengarut tenkuknya yang tak gatal.
"Hadeh,kau ini masih saja ya"

*tak
Jitakan pelan mendarat di kening haenul.dan berhasil membuat haenul meringis sakit.

"Hoel,menyebalkan"upat haenul.
Namjoon hanya teekekeh melihat sikap haenul yang tak berubah dari dulu.
"Haha...apa yang kau lakukan disini bocah"celetuk namjoon.haenul melihat malas wajah namjoon karena memanggilnya bocah.
"Ayolah namjoon aku ini sudah dewasa"protes haenul sambil menyilang tangan di depan dada.

*ctak
Satu jitakan lagi mendarat di kening haenul.
"Yak!"

"Bisakah kau bicara sopan denganku jangan memanggil namaku seperti itu gunakan lah kata oppa untuk memanggilku"ujur panjang lembar namjoon.

"Baiklah namjoon oppa..."suara lembut haenul dibuat seperti anak kecil.
"Huh!kau ini"

"Namjoon oppa?"panggil haenul.

"Wae?"

"Kapan namjoon oppa akan kembali ke jepang?"tanya haenul yang begitu penasaran.
Namjoon nampak berfikir sebelum menjawab pertanyaan yang di ajukan haenul.

"Apa urusannya denganmu bocah"
Namjoon memajukan wajahnya menatap intens wajah haenul.
"Kalau tak mau memberi tahu juga tak apa apa"dengan cepat haenul memalingkan wajahnya.

"Sudah akh!aku mau kembali tidur saja"
Baru saja haenul melangkahkan kakinya tangan kekar namjoon cepat menarik dan memeluknya dari belakang.

"Ikutlah bersamaku ke jepang"
Mata haenul membulat mendengar ajakan namjoon.yang benar saja?.
"Namjoon oppa jangan betnafas di leherku"badan haenul mengeliat geli karena nafas namjoon yang mengelitik.

.

Namun desah nafas itu mulai terasa berat.
"Oppa,apakah kau mabuk?"
Haenul yang kini mulai menyadari bau alkhol yang begitu menyengat dari mulut namjoon.

"Hah!siapa yang mabuk huem"
Suara serak namjoon mulai terdengar di telingnganya.
Haenul segera membenarkan posisi namjoon yang memeluknya dari belakan lalu menuntun langkah namjoon menuju tempat tidur.

"Tidurlah dengan tenang Opp-a"

"Ikutlah denganku"gumam namjoon dengan mata tertutup.
-
-
-
-
-
(06:02 pagi)
Mata haenul mulai terbuka lagi,rasa dingin menyengat ke kulitnya.menyadari itu haenul mematikan ac yang ada di kamar boram.

"Anak ini masih saja seperti kerbau"gumam haenul melihat boram yang masih tidur dengan pulasnya.

Lalu bangun meninggalkan boram yang masih menjelajah mimpinya.

|| my boss my husband ! || {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang