part 14

533 42 1
                                    

Haenul duduk menunggu di kursi taman dengan seliran angin yang berhembus.

"Hallo ladies~"

suara yang terdengar familiar,haenul membuka matanya dan megarahkan sudut pandangnya pada orang tersebut dan ternyata benar saja dia adalah mingyu.
Mingyu tersenyum lalu mendudukan dirinya tepat di dekat haenul.

"Sedang apa disini?"
Tanya mingyu namun tak menatap haenul mereka berdua hanya duduk terfokus ke depan.sekilas haenul menoleh lalu kembali menatap ke depan.

"Menunggu"
Jawabnya lalu kembali terdiam tak tau harus menjawab seperti apa.apalah pertanyaan ini terlalu sulit untuk di jawab?.
Mingyu kembali tersenyum lalu menyenderkan pungungnya pada kursi taman.

Lama mereka dengan posisi mentap lurus dan tak saling bicara mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
Namun tak lama kemudia suara cempreng teriakan seseorang menggema di telinga mereka.

"Haenul-ah!"
Teriaknya dari kejauhan,dan itu membuat beberapa orang yang ada di sekitar menatap mereka.haenul paham betul itu suara siapa itu.haenul sekilas menoleh lalu berdiri menatap orang yang menyapanya senyum terukir dari wajahnya.

"Hihi~"
Kikik jiso lalu memeluk tubuh haenul tentu saja di sambut hangat oleh haenul.

"Jimin mana?"
Tanyanya,jiso melepaskan pelukannya lalu menatap ke arah depan kantor.nampak jimin sedang berbicara dengan seseorang disana.
Orang itu begitu familiar.

'Apa itu namjoon oppa?'

"Yak park mingyu apa yang kau lakukan disini!"

Teriak jiso meneriaki mingyu yang duduk santai di kursi taman tanpa mengubris jiso.jiso nampak tambah kesal dan siap melayangkan pukulannya pada pria yang duduk santai.

"Yak!akh,appoyo!"

Haenul segera membalik badannya dan melihat dua sejoli yang bertengkar.sesekali haenul menggelengkan kepalanya.

"Haenul,kenapa kau dekat dengang pedofil satu ini atau jangan jangan dia mendekatimu atau menggagumu"

"Jiso sudahlah mingyu itu temanku"

Mingyu tersenyum kemenangan jiso merasa menciut saat kata 'teman' meluncur dari mulut haenul.
Haenul mendekat pada dua manusia itu,lalu duduk di samping mingyu tentu saja jiso tak suka,jiso mendorong kasar tubuh mingyu agar tak duduk berdampingan dengan temannya.

Tak lama mereka menunggu suara langkah kaki dan panggilan seseorang terdengar tapi dari pada seseorang lebih tepatnya dua orang.haenul cepat mengarhkan pandangannya pada orang tersebut ternyata itu namjoon dan jimin namun herannya kenapa mereka sperti begitu dekat.

"Oppa?"

Namjoon tersenyum dia tau maksud perkataan haenul.

"Jimin ini teman lamaku"

Ucapnya merangkul pundak jimin,haenul hanya melongngo menatap dua orang tampan di depannya.

"Sudahlah kau bilang ingin makan siang dengan oppamu ini"

Ucap namjoon lalu menarik tangan haenul mendekat padanya.

"Kalau begitu aku ikut juga"

Jimin menaik turunkan alisnya,dari gelagatnya saja haenul sudah membuat haenul mual,dasar park jimin.

"Hei jangan lupakan aku"
Teriak jiso kencang.
Namjoon mengerutkan dahinya,siapa wanita ini sok kenal?apa dia teman haenul?pikir namjoon.
Jimin melirik jiso sekilas,kenapa sikap kakaknya ini tak pernah kalem seperti wanita lain.pikirnya!.

"Oh ya hyung kenalkan dia noonaku park jiso"
Kenal jimin memperkenalkan noonanya.jiso nampak memandang lekat ke arah namjoon,dan itu sedikit membuat namjoon tak nyaman.
Haenul tau sang oppa merasa tak nyaman,dan seger memanggil jiso agat tak menatap oppanya.

Jiso memalingkan wajahnya dia sadar kalau orang yang dia tatap merasa tak nyaman.jiso merasa jantungnya berdetak 100× lebi cepat.

"Sudahlah,ayo pergi nanti jam makan siangnya habis"
Ucap mingyu yang memecahkan keheningan.jimin menatap mingyu heran mengapa ada mingyu disini.

"Kau~"

"Hai kakak hehe~"

Kakak?tunggu apa ini ya tuhan,kepalaku tambah pusing.~haenul

***

*cafe xxx

Mereka berlima duduk melingkar dan saling mentapa satu sama lain namun tak ada yang berniat untuk membuka suara.
Tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan makanan yang memang sudah dari tadi mereka pesan.
Namun tetap saja,semua sibuk dengan pikiran masing masing haenul merasa jengah dengan suasana aneh di tempat ini.

*cling...

Lonceng pintu kafe berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang.mata haenul tertuju pada pintu kaca kafe menampakan dua sosok insan yang baru memasuki kafe.

Mata haenul tak percaya jika dia akan menemukan jungkook dan juga kekasih jungkook disini atau lebih tepatnya kekasih suaminya.miris sekali nasib haenul harus melihat perselingkuhan di depan matanya sendiri.haha~

Lama mata haenul menatap ke arah jungkook dan membuat namjoon sadar dan mengerenyitkan dahinya bingung.perlahan namjoon mengarahkan pandangannya pada apa yang kini haenul lihat.

Sontak namjoon terkejut apa yang dia lihat,suami adiknya berselingkuh?itulah pikirnya.namjoon merasa panas akan adengan mesra dua orang yan dia pandangi.bukan panas karena cemburu namun karena marah bayangkan saja suami adiknya bersama orang lain,kakak mana yang tak marah.

Terlebih lagi adiknya melihat itu semua,namjoon memandang kasihan pada nasib haenul.namjoon merangkuh tubuh haenul dan memeluknya erat.

Sontak membuat haenul terkejut,apa kakaknya sudah sadar apa yang dia lihat?.

"Jangan dilihat'
Bisik namjoon di telinga haenul,seketika haenul memejakan matanya menahan rasa sakitnya.

Tiga orang dari mereka menatap heran namjoon dan haenul.kenapa mereka tiba tiba berpelukan?.

Mungkinkah kini aku mulai mencintainya?

.

.

.

.

Tak jauh dari keberadaan mereka jungkook menatap nanar namjoon dan haenul yang sedang berpelukan.entah mengapa dadanya bergemuruh melihat haenul di peluk orang lain.

"Jungkook-ie,jungkook-ie"
Yuerom mdmanggil jungkook berulang kali namun sang punya nama tak menyahutinya.

Tangan yuerom bergerak cepat menolehkan wajah jungkook ke hadapannya,dan barulah jungkook tersadar.

"Wae noona?"

Yuerom berdecek kesal atas tanggapan jungkook.memalingkan wajahnya engan menatap pria tampan di depannya.

Jungkook tak tau harus berbuat apa bahkan ia tak tau dirinya salah apa?.

"Noona katkanlah sesuatu!"
Ujur jungkook yuerom hanya menghela nafas kasar dan memilih memesan ice cream untuk mendinginkan kepalanya.

Tbc.....

|| my boss my husband ! || {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang