part 07

624 49 4
                                    

'Menikah?'

Kepalanya pusing memikirkan satu kata itu.
"Tidurlah haenul,jangan pikirkan"gumamnya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Namun matanya masih engan terpejam.

"Arghhhhh!dasar direktur menyebalkan!"
-
-
-
-

Deru angin menerpa kulit jungkook.terasa dingin memang,namun tak membuatnya jengah menatap ke luar jendela.

'Aku kesusahan apa kau tak bisa menolongku noona?'

Tok...tok...tok..

Jungkook mengalihkan pandangannya.
"Bibi lee?"

"Tuan di depan ada tuan hoseok"
Ucap pelayan membungkukkan badannya sopan.
Jungkook menghela nafas pelan.benar benar orang itu selalu saja menggagu ketenangannya saja.

Jungkook berjalan malas menuju hoseok si kakak sepupunya itu.

"Wae!?"nada malas dan datar dari jungkook.hoseok menatap jengkel pada adik sepupunya satu ini.
"Yak!aku ini hyungmu bodoh"
Pekik hoseok dengan mata yang di buat buat melotot.

"Ck!"jungkook langsung mendudukan bokongnya di sofa mahal miliknya.

Hoseok menatap heran pada adik sepupunya.namun senyum bak mataharinya kembali terukir ketika otaknya mengingat sesuatu.

"Yah..junggug-ie"senyum matahari itu mulai seperti senyum godaan menurut jungkook.
"Ige mwoya! (apa-apan ini)"jerit jungkook ngeri menatap sepupunya.

"Sudahlah jangan sembunyikan dari hyungmu ini aku sudah tau"ucap hoseok masih dengan senyum mengodanya.
Jungkook menaikan satu alisnya tak mengerti apa maksud dari perkataan seorang hoseok.

"Berhenti menatapku!dasar bodoh"
Hoseok memberikan tatapan nanarnya.
"Apa kau bilang!bicara lagi ku cabik mulutmu"kesal hoseok.

Jungkook menatap remeh ke arah hoseok yang kini mulai memanas.

"Yak...!"

***

*joen depertemen

"Pak manajer?"

"Nee?"
Jimin menatap penuh tanda tanya pada haenul.
Haenul nampak ragu ragu untuk bertanya pada jimin.

"Kalau misalnya saya disusahkan dengan pilihan iya atau tidak saya harus bagaimana ya?"
Keluh haenul.

Jimin mulai mencerna pertanyaan yang di ajukan haenul.lalu tersenyum dan duduk berhadapan dengan haenul.

"Katakan lah iya bila itu baik dan katakan tidak kalau buruk"
Jawab jimin tersenyum.namun haenul merasa tak puas dengan jawaban jimin.
Haenul mulai mengerucutkan bibirnya.jimin kembali tersenyum dan tertawa kecil melihat bibir haenul yang mengerucut.

"Tapi ini buruk untuku namun baik untuk orang lain"

"Kalau begitu kau harus mengatakan iya"

Kepala haenul mulai berfikir dan sedikit melamun.

"ehem,haenul-shi"

"Nee?"

-
-
-

"Haenul-ah?!"
Boram berteriak memanggilnya di penghujung sana lalu berlari kecil mendekati haenul.

"Eoh,boram?"

"Bagaimana dengan bos mu itu?"
Haenul membulatkan matanya menarik boram jauh dari perkarangan kantornya.

|| my boss my husband ! || {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang