buruk - [nm]

9.6K 1.5K 575
                                    

selamat tahun baru imlek ❤❤













Jasmine memasuki rumah orang tuanya dengan jantung berdegup kencang. Sebenernya hari ini dia berharap di rumah gaada orang. Juga sebenernya dia ga begitu pengen ke sini.

Tapi udah berbulan-bulan dia ga berkunjung.

Papanya juga baru pulang dari Jerman kemarin lusa.

"Pa?? Jasmine dateng Pa.."

Gaada sahutan.

Jasmine menelusuri ruang-ruang yang mulai kosong sejak kepergian Mamanya.

Dulu ruang-ruang ini selalu difungsikan. Entah buat kamar tamu, penyimpanan dokumen kenegaraan, atau barang-barang kecil peninggalan masa lalu. Maksudnya semacam sepeda roda 4 Jasmine.

Tapi sejak Mamanya gaada, semua barang itu udah dia sumbangin. Atau juga dibuang.

Untuk dokumen kenegaraan, udah dipindah semua di gudang.

Cat rumah ini rasanya makin hari makin dingin.  Udah gaada lagi penghuni yang biasa menghangatkam dengan cerita dan tawa. Hati Jasmine masih suka teriris ngingetnya.

"Mbak.."

Jasmine berjengit waktu berdiri di depan ruang baca Mamanya.

"Eh Bik Yam?"

"Nyari bapak ya?"

"He'eh. Lagi keluar?"

"Enggak sih. Tadi terakhir bibik liat lagi di ruang kerja di atas."

"Ohh.. Bibik sendirian? Yang lain ke mana?"

"Ada mbak, di dapur. Kalo Pak Bayu lagi ke bengkel. Nyuciin mobil bapak."

Jasmine mengangguk.

"Yaudah aku ke atas dulu ya bik.."

Tangan Bik Yam yang mulai keriput menahan lengan Jasmine.

"Hati-hati ya, Mbak.."

"Hehe. Iya, pasti."

Jasmine tersenyum dan melepaskan tangannya. Berjalan pelan ke lantai atas.

Bangunan rumah ini termasuk tua. Bahkan arsitekturnya masih bergaya Betawi-Belanda. Maka dari itu tangga ke lantai atas berada di pojok dan dibuat tidak begitu lebar.

Lantai tangga sedikit berbunyi ketika dipijak.

Tapi fokus Jasmine sejenak teralihkan ke foto-foto yang dipajang. Menampilkan banyak potret mamanya dan dia.

Apa Papanya gak berniat mindahin ke gudang aja? Begitu batin Jasmine.

Ketika sampai di lantai 2, Jasmine menemui salah satu ruang terbuka lebar pintunya. Itu ruang kerja Papanya.

"Pa.."

Laki-laki setengah abad itu mendongak dari dokumen.

"Loh? Kapan dateng?"

"Barusan. Papa sibuk ngapain deh?"

Jasmine tersenyum.

Tapi kalo diamati lebih dalam, bibirnya bergetar.

"Oh.. Ini. Papa harus ngurus visa schengen lagi. Sini, duduk."

Papanya menepuk meja kerjanya.

Jasmine mendudukkan diri di salah satu kursi empuk di ruangan tersebut.

"Jasmine.."

"Iya, Pa?"

"Papa suruh gimana?"

3 srikandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang