Sesampainya Jungkook mengantar Naree kerumahnya, mobilnya melaju ke rumahnya. Saat sudah sampai ia disambut beberapa pelayan yang ada dirumah itu. Tak ketinggalan ibunya ikut menyambutnya datang. "Ternyata putraku sudah datang." ujarnya sambil mengusap-usap rambut Jungkook. Jungkook tersenyum melihat perlakuan mamanya, "bu aku mau mandi dulu ya. Nanti selepas mandi kita bisa cerita-cerita sejenak." nyonya Jang mengangguk dan menatap ke pergian Jungkook.
Selesai mandi Jungkook menghampiri ibunya yang berada di meja makan. "Bu sudah lama ya menungguku?" nyonya Jang menggelengkan kepalanya dan tesenyum, "tentu tidak anakku. Ini minum dulu." Jungkook mengambil minuman yang diberikan ibunya. Sekitar setengah jam mereka saling berbagi cerita, interaksi antara ibu dan anak yang sungguh membahagiakan.
"Jadi kau tadi Bersama Naree?" tanya ibunya sangat antusias.
Jungkook mengangguk, dan menyesap minumannya lagi lalu berucap. "Noona ree semakin cantik. Katanya kangen sama ibu, besok pagi bagaimana ibu ketempat noona Ree?" nyonya Jang mengangguk setuju, "Iya ibu kangen sekali sama kakamu. Oiya tadi cuman sama Naree saja? Seokjin tak ikut?"
"Tidak. Jin hyung tak bersamaku tadi, hanya Ree noona saja." nyonya Jang mengangguk. Setelah berbincang-bincang akhirnya ibu dan anak ini memutuskan untuk beristirahat mengingat ini sudah larut malam. "Bu selamat malam. Mimpi indah." ujar Jungkook sambil mencium kening ibunya lalu beranjak pergi.
Saat tiba di kamarnya Jungkook langsung merebahkan dirinya di kasur empuknya. Ia mengingat seseorang yang berbicara kepada noonanya tadi pada saat mereka berada di restoran. "Sepertinya orang itu tidak asing. Siapa ya?" gumamnya. Jungkook bergerak gelisah sambil mengingat-ngingat wajah orang itu.
Ting.
Ponselnya bergetar, Jungkook mengambilnya. Tertera nama seseorang di ponselnya. "Ah... Naree noona." gumamnya. Sambil membalas pesan noona nya, Jungkook juga mencoba menanyakan siapa pria yang mengajak noona nya berbincang tadi. Tenyata Naree pun memberitahukan siapa pria itu.
"Oh pria itu. Seingatku namanya Park Jimin. Kenapa? Oiya Jung, sepertinya namanya familiar. Apa kau kenal?"
Jungkook mengangguk, "Ah.. ternyata Jimin. Putra dari pemilik Yumyong Grup." ujarnya, lalu ia membalas pesan noona nya lagi.
"Tak apa. Iya dia putra dari pemilik Yumyong Grup. Aku dengar dia baru saja diangkat sebagai presdir di perusahaan itu. Oiya noona jangan terlalu dekat dengannya. Aku tak suka!"
Ada gurat wajah tak suka dengan pria itu, Park Jimin. Entah kenapa ia merasa tak mau noona nya harus berdekatan dengan Jimin itu. Jika perlu ia bias mencarikan pria lain yang dianggapnya lebih baik.
Ting.
"Hahaha Jung kenapa kau begitu tak suka dengan Jimin? Lucu sekali sih, aku membayangkan muka kesalmu itu loh membuatku sekarang tertawa keras. Untung saja tak ada yang mendengar."
Jungkook semakin kesal setelah membaca pesan noonanya itu. Bukannya menuruti permintaannya ia malah mentertawakannya. Jungkook menggerutu sambil membalas pesan noonanya, dan dapat dipastikan Jungkook merajuk pada noonanya. Jang Naree.
***
Di hari minggu yang cerah ini kediaman Jang bersaudara memulai aktivitas pagi harinya dengan berjalan-jalan mengelilingi sekitaran kompleknya.
"Ree, hari ini kamu ada acara tidak?"
"Tidak ada oppa. Emangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhe My Wife ✔️
FanfictionPark Jimin seorang pengusaha muda yang handal. Terkenal dengan sering bergonta-ganti wanita, karena baginya cinta itu hanya menyusahkan dirinya. Ia tak ingin terlibat cinta yang serius, namun seorang wanita mampu merubah poros hidupnya. Ia mulai men...