Daegu, Maret 2003.
Yoongi kecil tumbuh sebagai anak yang baik, dan manis. Selain itu ia mempunyai saudara laki-laki Ahn Yoonjae. Umur mereka berdua terpaut tiga tahun.
Kehidupan keluarga Ahn yang sangat sederhana membuat ayahnya banting tulang mencari nafkah. Sang ibu tak tega melihat suaminya bekerja keras pun ikut membantunya.
Sang ayag bekerja sebagai sopir, sedangkan sang ibu bekerja sebagai pelayan di kedai dekat rumah. Yoongi tak pernah minta dibelikan mainan mewah seperti anak pada umumnya. Ia paham bahwa keluarganya tak mempunyai uang yang melimpah.
Sarapan pagi bersama bukan hal yang asing bagi keluarga Ahn. Nyonya Ahn menyiapkan bekal untuk kedua putranya. Yoongi suka sekali masakan yang dibuat ibunya. Jarak sekolah dengan rumah tidak begitu jauh, ia berangkat bersama sang kaka.
"Yoongi-ah, Yoonjae-ah cepat selesaikan sarapan kalian. Setelah itu berangkat kesekolah nanti terlambat. Ini bekal untuk kalian berdua." ujar nyonya Ahn sambil meletakan masing-masing bekal kedalam tas mereka.
Selesai sarapan mereka berdua bersiap pamit untuk berangkat ke sekolah. Tatapan tuan Ahn menurut Yoongi menakutkan, karena menurutnya ayahnya itu berwatak keras. Namun meskipun begitu ia sangat sayang pada keluarganya.
Yoonjae, dan Yoongi berangkat menuju sekolah. Lingkungan tempat tinggalnya begitu hangat, penduduk yang ramah tamah.
Dikelas Yoongi terkenal sebagai siswa berjiwa sosial yang tinggi. Ia selalu membantu temanya yang kesusahan, meskipun dia sedang susah juga. Berwajah dingin namun berhati lembut.
Suasana hati Yoongi hari ini sangatlah senang. Karena pada hari ini ia berulang tahun. Meskipun raut wajahnya tidak menunjukan bahwa dirinya sedang bahagia. Namun tindakannya yang melihatkan bahwa dia sedang senang.
"Yoongi hyung..." ujar seorang anak laki-laki.
"Jimine... Ada apa?" balas Yoongi yang ternyata anak lelaki itu bernama Jimin.
Jimin merupakan adik kelas dari Yoongi. Umur mereka berbeda 2 tahun. Yoongi sudah cukup lama mengenal Jimin. Karena ayah Yoongi merupakan sopir dari keluarga Park.
"Hyung, nanti habis pulang sekolah sibuk?" tanya Jimin.
"Engga ko, kenapa?"
"Bagaimana hari ini hyung kerumahku, kita bermain bersama. Mau kan hyung?"
Yoongi menerima ajakan Jimin, baginya Jimin adalah adik kecilnya yang manis. Setelah itu Yoongi memutuskan untuk kembali ke kelasnya.
Pelajaran telah berakhir, Yoongi memutuskan untuk menunggu Jimin dan Yoonjae hyung. Yoonjae telah keluar dari ruang kelasnya, melihat adik kesayangan nya itu ia mengelus kepalanya.
"Kau menungguku?" tanya Yoonjae. Yoongi pun menangguk menanggapi pertanyaan Yoonjae. Mereka berdua menunggu Jimin di dekat perpustakaan sekolah.
"Gi, Jim, kalian berdua pulang duluan saja ya. Aku mau ketempat eomma dulu." kata Yoonjae.
Jimin dan Yoongi mengangguk, mereka berdua pun memutuskan balik kerumah. Meskipun Jimin berasal dari keluarga kaya raya ia tetap rendah diri tidak menunjukan kekayaanya.
Sesampai dirumah mereka disambut pelayan-pelayan rumah. Kehidupan Jimin bak anak bangsawan. Nyonya Park meyambut putra kesayangan bersama bungeoppang.
Namun sebelum itu nyonya Park meminta putranya dan Yoongi untuk mencuci tangan dan berganti pakaian terlebih dahulu. Setelah berganti baju mereka bergegas menuju ruang makan. Makan siang tersedia di tempat meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhe My Wife ✔️
FanfictionPark Jimin seorang pengusaha muda yang handal. Terkenal dengan sering bergonta-ganti wanita, karena baginya cinta itu hanya menyusahkan dirinya. Ia tak ingin terlibat cinta yang serius, namun seorang wanita mampu merubah poros hidupnya. Ia mulai men...