Naree terburu-buru untuk cepat sampai di depan tokonya. Terlihat Jimin menunggunya dengan membawa bunga digenggaman tangannya. Pertemuannya ini merupakan pertemuan pertamanya dengan Jimin. Ia tak ingin Jimin menunggunya terlalu lama.
"Apa kau menungguku terlalu lama?" tanya Naree. Jimin menggeleng lalu ia membukakan pintu mobil untuknya. Naree hanya memperhatikan Jimin yang sudah berada di sebelah kirinya. "Ada apa?" tanya Jimin. "Ah.. tak ada apa-apa." jawab Naree lalu ia tersenyum manis.
Jam menunjukan pukul satu kurang delapan menit. Pengunjung caferia songdoo pada hari ini sangatlah ramai. Mereka cukup kesusahan memilih tempat duduk, "Naree..." panggil Jimin, Naree menoleh. Jimin mengajak Naree untuk duduk ditempat yang telah Jimin pesan. Tempat yang lebih tenang. Tentu saja itu tempat privat, hanya orang yang berkantong tebal yang mampu membayarnya.
Setelah keduanya duduk keheningan melanda keduanya. Jimin lah membuka percakapan mereka sambil menyerahkan buket bunga lily pada Naree. "Ree-ssi tadi aku membelinya di tokomu. Tapi kau tak ada, tepat sekali aku ingin membelinya. Ini untukmu." Nareee kaget akan pemberian bunga padanya. Jimin berdalih bunga yang ia beri sebagai tanda awal pertemanannya.
Naree menerima buket bunga lily pemberian Jimin dengan senang hati. Menghabiskan waktu makan siang berdua membuat mereka saling mengenal satu sama lain. Tatapan Jimin yang begitu hangat membuat Naree terpana menatapnya. Wanita manapun pasti tunduk dengan pesona dari Park Jimin. Seperti yang Naree rasakan sekarang. Namun ia tak terlalu mengambil pusing, karena menurutnya Jimin mungkin seperti ini memperlakukan wanita. Jika diambil hati, takutnya Naree meanggapnya berlebihan.
Tak terasa jam makan siang sebentar lagi berakhir. Mereka memutuskan untuk kembali ke Ree Flowers karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Jarak caferia songdoo dengan Ree Flowers memakan waktu lima belas menit. Pukul dua siang mereka tiba di Ree Flowers, datang tepat waktu. Setidaknya ia tidak terlambat datang. Buket bunga lily pemberian Jimin ia bawa ke dalam ruang kerjanya, ia letakan di meja kerjanya.
Banyak pasang mata yang melihat Naree membawa buket bunga tersebut. Cantik, cerdas, sopan siapa yang tak kagum padanya mungkin saja itu pemberian dari seseorang pemuja Naree pikir para karyawan yang melihatnya.
Rasa penasaran menghinggapi pikiran Bora, siapa yang memberikan buket bunga lily pada Naree, bosnya itu. Sebenarnya para pergawai Naree di sini sudah memaklumi, banyak yang berdatangan kesini untuk melihat atau sengaja bertemu dengan atasannya itu. Karena itu Naree memang banyak pengagumnya, namun ia tak tau ada berhasil membawakan bunga lily padanya. Bora cukup paham mengenai makna-makna bunga. Ia bekerja dengan Naree sejak dua tahun yang lalu, awal-awal toko bunga ini dibuka.
"Nona Ree sepertinya kau senang sekali. Kalau boleh tau siapa yang memberimu buket bunga itu?" tanya Bora pada akhirnya.
"Temanku." jawab Naree. Tak ingin bertanya tertalu dalam Bora hanya mengangguk paham dan melanjutkan aktivitasnya. Naree pun melanjutkan pekerjaannya yang sempat ia tinggal makan siang tadi. Hingga sore hari menjelang Naree masih berkutat didepan laptopnya menyelesaikan beberapa laporan, dan membuat daftar beberapa rencana kerja kedepannya. Meningat tadi Jimin memberikan sebuah berkas kerja sama tokonya dengan perusahaan Jimin, untuk menjadi perancang interior ruangan.
Helaan napas Naree saat pekerjaannya baru selesai di pukul setengah tujuh malam, dibantu beberapa karyawannya. Sisanya lagi sedang melayani pembeli yang sedang memilih-milih bunga untuk diberikan kepada orang yang disayangnya. Beberapa karyawan masih fokus pada pekerja yang menyelesaikan deadline. Beberapa lain diantara hendak bergegas pulang kerumah, sama seperti Seohyun sekarang.
"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Bora melihat Seohyun yang berberes-beres.
"Iya. Kau sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhe My Wife ✔️
FanficPark Jimin seorang pengusaha muda yang handal. Terkenal dengan sering bergonta-ganti wanita, karena baginya cinta itu hanya menyusahkan dirinya. Ia tak ingin terlibat cinta yang serius, namun seorang wanita mampu merubah poros hidupnya. Ia mulai men...