Jam menunjukan pukul tujuh malam. Bagi masyarakat korea waktu ini masih sibuk-sibuknya mereka menuntaskan pekerjaannya. Sama halnya dengan Naree, pekerjaannya telah selesai hari ini. Ia bergegas keluar, karena tadi ia mendapat pesan dari seseorang untuk menjemputnya.
"Kemana bocah itu? Katanya sebentar lagi sampai, buktinya udah lima belas menit aku menunggu dia belum datang juga."
Tin...Tin...
Sebuah mobil Mercedes-Benz New S 500 L. Mobil mewah itu berhenti tepat di depan toko bunganya Ree Flowers. Banyak orang yang terpesona dengan pemilik mobil mewah itu, bagaimana tidak pria berjas itu sangatlah tampan. Di tambah senyumanya yang menampilkan gigi kelincinya itu.
"Hai noona, sudah lama menungguku?" ucapnya.
"Jang Kookie? Yaampun kenapa kau berubah seperti ini, cepat sekali kau besar. Aduh mengapa kau juga sangat tampan. Tidak begitu lama, tapi kau taukan aku tidak suka menunggu. "
Ya lelaki itu bernama Jang Jungkook, ia menepati janjinya untuk bertemu dengan noona nya."Maafkan aku noona kau tau kan jalan kota sangat macet, jam pulang kerja. Kajja kita berangkat Ree noona."
Wanita yang dijemputnya sekarang ialah Naree. Dulu Naree dan Jin tinggal bersama Jungkook, karena mereka saudara sepupu. Bukan hanya itu, Jungkook kecil dulu mirip sekali dengan kelinci, ya walaupun sekarang tidak ada bedanya.
Namun Jungkook sekarang berubah, dengan badanya yang wow membuat Naree tercengang melihatnya. "Kita mau kemana kook?"
"Makan malam, emangnya mau kemana lagi?"
Naree mendengus, adik kecil satu ini membuatnya kesal. "Ya aku tau, tapi mau makan dimana? Ahh aku tau di restoran xxx aja, aku sering kesana sama paman Ji dan Jin oppa."
"Baiklah kita makan disana aja."
Sesampai di restoran tersebut ia dan Jungkook memilih tempat duduk yang pas. Di tempat ini mereka bisa melihat pemandangan Seoul yang padat.
"Kau pesan saja dulu noona, aku juga sedang memilih-milih. Pilih saja makanan sesukamu ya."
"Iya, sekarang kamu cerewet banget sih. Oiya gimana kabarmu? Udah lama kita tidak bertemu, terakhir kali kapan ya..."
"Sudah lama sekali noona aku bahkan lupa kapan terakhir kali kita bertemu. Bagaimana kabar Paman Ji dan Jin hyung?"
"Kabar kedua baik. Beberapa hari yang lalu paman Ji baru tiba dari Gwangju. Katanya sih ada urusan pekerjaan. Um..., gimana keadaan Paman Wonyoo dan bibi Horin?" tanyanya sambil menatap lurus mata Jungkook.
"Keadaan mereka juga baik noona. Mereka merindukan kalian berdua. Saat kalian berdua pindah rumah aku sedih, tidak ada teman bermain lagi. Aku juga sedih melihat Ree noona yang selalu murung. Jadi aku mohon jangan pernah pendam kesedihan noona ya."
"Ne, lain kali aku tidak akan memendam kesedihanku lagi, dan aku akan membagi kesedihanku agar aku tidak terlalu terluka." ujar Naree sambil mengelus tangan Jungkook.
"Aku sayang sekali sama noona." ujar Jungkook sambil membalas gengaman tangannya. Naree pun mengangguk sambil melemparkan senyumanya.
Beberapa saat kemudian pesanan yang mereka pesan. Setelahnya mereka memulai menyantap makan malamnya. Tidak jauh dari tempat Jungkook dan Naree berada. Presdir dari perusahaan Yumyong Grup menjamu rekan bisnisnya dalam makan malam ini. Park Jimin, ia bersama rekan kerjanya membahas cabang-cabang perusahaan di beberapa negara.
Matanya menelisik ke berbagai arah. "Ramai juga ya restoran ini. Tidak salah aku menjamu kolegaku disini. Interiornya juga sangat memukau disini." ucapnya dalam hati.
Namun matanya asik menelisik, ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Seorang yeoja cantik sedang makan malam dengan seorang namja. Ia dapat melihat kalau namja itu bukanlah orang biasa. Bisa di bilang ia orang berada juga.
Di perhatikan dari jauh yeoja itu beranjak dari duduknya. Jimin yang notabenya pria ber cap playboy lantas ingin mengejarnya. "Semuanya, aku ijin ke belakang sebentar ya. Silahkan di nikmati hidanganya, kalau kurang kalian bisa pesan lagi ke pelannya. Permisi." ucapnya sambil berlalu meninggalkan rekan bisnisnya.
Jimin menunggu yeoja itu didepan lorong. Sekitar sepuluh menit yeoja itu keluar dari toilet itu. Jimin terpesona akan kecantikan yeoja jtu. Dengan sengaja jimin menjatuhkan ponselnya di dekat kaki yeoja itu.
"Ahh, tuan ponselmu terjatuh ini."ujarnya sambil meneyerahkan ponselnya ke Jimin.
"Ne, ghamsamnida."
Jimin menatap perempuan itu, wajahnya yang begitu cantik, mata bulatnya, bibir pinknya yang begitu indah, dan kulit putih bersihnya membuat Jimin terpana menatapnya.
"Tuan?" lamunan Jimin buyar karena mendengar suara perempuan itu. "Ah ya kenapa?" ujar Jimin bertanya balik.
"Tuan baik-baik saja kan?" Jimin menjadi salah tingkah karena perempuan dihadapannya ini. Fokusnya menjadi berantakan, perasaaan Jimin sungguh kacau. "A-aku baik-baik saja." ujar Jimin sambal tertawa canggung. Perempuan itu mengangguk-angguk, lalu ia beranjak pergi namun dengan gerakan cepat Jimin menahan lengan perempuan itu.
"Ah... Maafkan saya. A-aku ingin berkenalan denganmu boleh tidak?" perempuan itu tertawa mendengar penturan Jimin. Jimin juga tak mengerti kenapa ia bisa menjadi seperti ini, tak biasanya ia menjadi gugup kalau berhadapan dengan dengan perempuan. "Tentu boleh. Perkenalkan aku Jang Naree." ujarnya sambal mengulurkan tangan kanannya.
Jimin membalasnya, "Aku, perkenalkan aku Jimin. Park Jimin." Perempuan yang tenyata Naree itu memandang Jimin dengan tatapan aneh, namun Jimin tak menyadarinya. Naree pun tersenyum manis yang membuat Jimin semakin jatuh ke dalam pesonanya. "Bagaimana, um... apakah kau mau berteman denganku?" ajak Jimin dengan suara cangggungnya.
"Tentu tuan Park. Mari kita berteman." balas Naree. Jimin pun pada akhirnya meminta nomornya untuk saling bertukar pesan, agar mereka menjadi lebih dekat. "Aku permisi dulu ya, adikku sepertinya udah lama menunggu, annyeonghi gyeseyo." ujar Naree sambil membungkukan badanya dan berlalu meninggalkan Jimin.
Senyuman Jimin terlihat jelas di wajah tampannya. Ia berhasil berkenalan dengan seseorang yang menarik perhatianya. Bahkan menurutnya Naree sendiri tidak tahu, siapa ia sebenarnya.
***
Di lain tempat, anak pertama dari perusahaan Jang Property, Jang Seokjin. Ia masih sibuk mengurus beberapa berkas yang harus di tanda tanganinya. Biasanya yang mengurus ini adalah Hoseok, namun saat ini Hoseok sedang ada urusan di kantor agensinya.
Jam menununjukan pukul delapan malam. Saatnya ia bergegas meninggalkan kantor terserbut. Berselesih waktu dengan kedatangan Yoongi, Jin terlebih dahulu mengendarai mobilnya menuju kediamannya. Sedangkan Yoongi baru tiba di depan lobi Jang Property.
"Tuan Jang ada?" tanya Yoongi kepada salah satu pegawai disana.
"Maaf tuan, barusan tuan Jang sudah pulang."
Setelah mendapat informasi itu, Yoongi meninggalkan gedung ini. Pergi ke apartemen temannya. Saat sudah tiba di apartemennya, suasana masih gelap gulita. Tidak ada tanda-tanda orang disini kecuali dirinya.
"Kemana bocah itu. Bukanya pulang malah keluyuran."ujar Yoongi kesal sendiri. Sambil menunggu temannya, ia membuka kulkas dan mengambil beberapa botol soju. Dengan 3 buah botol soju dan makanan pedas di depannya sekarang itu cukup meredakan ke kesalannya sekarang. Hingga tanpa sadar Yoongi terlelap dalam tidurnya akibat terlalu banyak minum.
***
Wahh wahh Jimin udah mengenal Naree aja nih. Semakin mendekati konflik.
Jangan lupa ya tambahkan cerita ini ke list baca kalian, dan jangan lupa kasih bintang.
Tunggu kelanjutan ceritan ini yaa 💜
-salam dari istri Jungkook 💜😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhe My Wife ✔️
FanficPark Jimin seorang pengusaha muda yang handal. Terkenal dengan sering bergonta-ganti wanita, karena baginya cinta itu hanya menyusahkan dirinya. Ia tak ingin terlibat cinta yang serius, namun seorang wanita mampu merubah poros hidupnya. Ia mulai men...