Bab 7

2.3K 219 8
                                    

Rose memasuki kamar untuk membangunkan jennie. Hari ini jennie ada kelas dan harus kekampus. Rose melihat jennie masih berbalut dengan selimut tertidur lelap seperti seorang bayi. Rose tertegun dan duduk dipinggir kasur melihat dengan teliti pahatan dari ciptaan tuhan yang ada didepan matanya ini.

"Kalau tidur aja polos seperti bayi. Kalau bangun berubah menjadi singa sampai aku takut. Dasar kucing menyebalkan ". Gumam rose tanpa sadar tangannya sudah mengelus lembut pipi mandu jennie.

Jennie yang merasakan seseorang mengelus pipinya pun perlahan membuka matanya dan langsung bertemu dengan rose yang tengah membelai pipinya itu. Jennie diam-diam memperhatikan gadis yang ada didepannya ini. Jennie memejamkan matanya merasakan belaian jennie pada pipinya itu. Hangat dan lembut itu yang jennie rasakan dari tangan rose.

"J-jennie~ bangunlah. Bukan kah kau hari ini ada kelas dikampus?". Kata rose lembut sambil mengusap bahu jennie dan kembali kepipi mandu itu.

"Morning~". Sapa jennie dengan suara seraknya karena ia baru bangun dari tidurnya itu.

"M-morning. Bangunlah dan mandi aku akan menyiapkan pakaian mu. Setelah itu sarapan aku sudah masak". Kata rose gugup karena jennie menyapanya.

"Hmm sebentar lagi aku masih ngantuk. Kenapa matamu bengkak?". Tanya jennie menatap mata rose yang terlihat sembab karena menangis semalam.

"Ti-ti dak jen. Aku tadi masak dan memotong bawang. Itu sangat perih". Kata rose berbohong sambil menundukan kepalanya karena jennie terus menatapnya. Pipi rose bersemu karena ia sekarang malu pasti dia terlihat jelek dengan mata sembab.

"Benarkah?! Aku tidak tau kalau bawang perih aku tidak pernah memegangnya".

"Kaukan jarang dirumah dan langsung makan saja. Jadi mana tau dengan hal yang begituan".

"Kalau begitu ajari aku masak supaya aku tetap dirumah dan bisa membantumu".

Rose terdiam mendengar perkataan jennie. Bagaimana bisa seorang jennie kim masak dan mau belajar? Sekolah saja masih terbangkalai. Dan apalagi sekarang dia mau belajar dan balajar itu adalah memasak?

"Tidak apa aku akan selalu masak untukmu. Kau tidak perlu repot-repot nanti kau lelah".

"Kau tidak mau mengajarku? Jahat sekali".

"Bu-bukan begitu kau kan ada kelas hari ini jadi kita tidak memiliki waktu bersama".

"Waktu bersama?". Tanya jennie sedikit ambigu dengan perkataan rose.

Rose melotot dan menutup mulutnya karena ia keceplosan dengan karena ingin bersama dengan jennie. Jennie langsung terkekeh dan dan kemudian tertawa lepas sampai matanya tidak kelihatan dan rose yang melihat itu terkagum karena jennie sangat menggemaskan kalau sedang tertawa.

"Menggemaskan". Batin rose.

"Hahah. Kau ada-ada saja. Kalau begitu hari ini kita habiskan waktu berdua. Aku tidak akan kekampus kemarin aku sudah kekampus dan aku benci sekolah kau harus tau itu".

"Berdua?". Tanya rose masih tidak percaya dengan perkataan jennie.

"Hmm berdua. Aku akan mandi kau tunggu saja dimeja makan. Siapkan alat-alat masaknya dan aku akan belajar memasak". Kata jennie sambil beranjak menuju kamar mandi.

Rose mengulum senyumnya karena hatinya sangat bahagia. Jantungnya berdegup kencang karena mood bagus jennie pagi ini. Kemudian dia beranjak menuju lemari dan memilig pakaian yang cocok untuk jennie pakai hari ini. Setelah menaruhkan pakaian jennie diatas kasur ia pun kedapur menyiapkan segala keperluan memasak bersama jennie nanti.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang