Bab 18

1.6K 165 6
                                    

Jennie berhenti mendengar lirihan rose ia sedikit heran ada apa dengan rose bukannya seharusnya senang makan malam bersama jennie. Rose kembali menatap jennie dengan tatapan berbinarnya.

"Mobil siapa itu?". Tanya rose sambil tersenyum senang. Jennie hanya tersenyum mendengarnya.

"Kau tidak senang?". Tanya jennie karena ia ingin membawa rose makan malam dengan mobil sport keluaran terbaru berwarna hitam itu. Jennie baru membelinya kemarin tapi ia baru membawanya tadi karena ia harus meminta bantuan seulgi untuk membawanya kesini.

"Aku sangat senang. Kenapa kau tidak pernah bilang padaku kau punya mobil sebagus ini?". Tanya rose sambil berhelayut manja dilengan jennie. Jennie hanya terkekeh mendengarnya.

"Aku baru membelinya tadi jadi aku baru bisa membawanya sekarang. Bisa kita berangkat sekarang sebelum larut malam". Ajak jennie sambil menggenggam sebelah tangan rose dan membawanya kemobil barunya. Rose melompat kecil ketika sampai didepan mobil ia tidak percaya ia bisa naik mobil semewah ini.

"Malam ini aku akan mengajakmu berkeliling dengan mobil ini. Dan kita habiskan malam ini dengan bersenang-senang". Kata jennie sambil membukakan pintu untuk rose. Rose menganggukan kepalanya dan masuk kedalam mobil dengan senang.

Jennie berlari kecil masuk kedalam mobil kemudian ia menjalankan mobilnya kerestaurant yang sudah ia reservasi tadi. Ia sudah memilih restaurant romantis yang dikirim seulgi padanya. Ia tidak tau harus berbuat apa tadi kalau saja tidak ada seulgi yang menyarankannya. Jennie bukan orang yang romantis jadi dia menanyakan pada seulgi saja tadi.

Selama perjalanan rose tidak henti-hentinya bercerita sewaktu ia masih sekolah menengah akhirnya dan ia sangat senang sekarang ia bisa berkuliah bersama jennie. Ya awalnya rose kesal pada jennie yang memasukkannya pada kelas bukan dibidangnya. Tapi berkat irene akhirnya rose bisa masuk kekelas seni yang memang tempat bakatnya.

"Kau sudah pernah berpacaran?". Tanya jennie sambil menatap rose yang juga menatapnya. Rose seketika bersemu mendengar pertanyaan jennie.

"Aku belum pernah berpacaran sebelumnya. Kau cinta pertamaku, bagaimana dengan mu? Ah pasti kau banyak kekasihkan?". Tanya rose sambil mengerucutkan bibirnya.

Jennie menggelengkan kepalanya "aku memang terlihat brengsek tapi aku tidak suka mempermainkan wanita. Kalau aku ingin memuaskan nafsuku maka aku memerlukan mereka tapi aku tidak pernah memberikan harapan lebih. Hanya sekedar pemuas nafsu saja". Jelas jennie pelan ia sedikit takut kalau rose membencinya karena ia selalu bermain sex dengan banyak wanita.

"Ah pantas saja kita bertemu ditempat itu waktu itu. Kau jangan salah paham aku bukan pekerja ditempat itu aku hanya sedang mencoba. Itupun dipaksa oleh orang yang selalu membully ku disekolah dulu". Jelas rose dan jennie menganggukan kepalanya ia mengerti keadaan rose saat itu. Karena di hari pertama mereka rose sudah menjelaskan pada jennie.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan jennie turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk rose. Rose tersenyum manis dan berterima kasih. Jennie langsung menggenggam tangan rose lembut dan membawanya masuk kedalam restaurant. Rose terpana dengan dekorasi restaurant yang sangat elegan dan mahal. Jennie memang sangat kaya jadi ia tidak heran lagi kalau jennie akan membawanya ketempat seperti ini.

"Bagaimana kau suka?". Tanya jennie sambil menarik kurai untuk mempersilahkan rose duduk. Rose menganggukan kepalanya sambil melihat sekitar restaurant. Banyak sekali sepasang kekasih makan malam disini. 

Tak lama pelayan datang dan membawakan hidangan yang sudah jennie pilih saat pemesanan tempat. Rose berbinar melihat banyak makanan didepannya ini. Bagi rose surga didunia adalah ketika ia bisa makan-makanan enak dan makan dalam tenang.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang