Bab 23

1.3K 163 18
                                    

Rose rasanya ingin menangis sekarang dia merasa bersalah karena mendiami jennie dan sekarang dia sangat khawatir dengan jennie yang belum ketemu juga. Irene bilang tidak perlu takut jennie sudah besar jadi dia mungkin hanya pergi sebentar. Tapi rose tidak yakin jalanan sepi dan tidak ada penerangan selain dari camp mereka. Tidak mungkin jennie berjalan didalam gelap gulita. Rose berusaha menahan air matanya sekarang. Dia sudah mencari disekeliling area tapi tidak menemukan jennie dia juga sudah mengecek mobil jennie berkali-kali tapi masih sama.

Mereka sedang menikmati hangatnya api unggun dengan alunan lagu yang ditampilkan oleh anak-anak lain. Hati rose entah pergi kemana fokusnya bukan disini dia sekarang ingin pergi dan terus mencari jennie saja. Nayeon yang duduk disamping rose pun ikut gelisah karena rose terlihat gusar ditempatnya. Bahkan rose tidak makan malam dengan alasan jennie juga belum makan bahkan dari siang.

"Rose bisa ikut aku sebentar? Ada yang ingin menemuimu". Ajak irene menghampiri rose yang menatapnya heran dan akhirnya rose mengikuti langkah irene menuju posko kesehatan di ujung sana. Perasaan rose semakin tidak enak dibuatnya karena ia takut ada apa-apa didalam sana.

Saat rose masuk kedalam tenda ia terkejut dengan jennie yang duduk dibangsal dengan wajah yang penuh luka dan pakaiannya kotor. Rose meneteskan airmatanya dan menutup mulutnya tidak percaya. Ia berlari menghampiri jennie dan memukul bahu jennie keras membuat jennie mengaduh sekaligus terkekeh pelan karena sudut bibirnya terasa perih. Bukannya memeluk jennie malah dipukul🙄tidak romantis sekali.

"Kau darimana saja?! Aku mencarimu. Kau ingin membuatku mati karena mencarimu seharian hah?!". Bentak rose dengan imutnya membuat jennie terkekeh dibuatnya.

"Aku hanya mencari udara segar". Kata jennie seenaknya membuat rose dan irene menatapnya dengan tatapan heran.

Yang benar saja mencari udara segar trus pulang dengan banyak luka seperti ini orang gila mana yang mencari udara segar dengan luka seperti jennie ini? Tentu saja jennie. Rose semakin menangis keras membuat jennie gelagapan apakah dia salah bicara? Jennie kau sepertinya butuh perawatan intensif tentang kejiwaan😤

"Kau kenapa lagi?". Tanya jennie sambil menarik rose kedalam pelukannya dimerindukan aroma manis rose ini.

"Jennie kau sepertinya terbentur hebat sebaiknya istirahat dulu. Biar nayeon mengobatimu aku akan memanggilnya dulu". Kata irene sedikit kesal dengan jennie yang bermain-main dengan kondisi seperti ini.

Setelah ditinggal irene jennie mengelua kepala rose dengan lembut berharap rose tenang. Tidak lama rose berhenti menangis dan mengurai pelukan mereka. Rose mengusap pipi jennie dengan hati-hati jennie memejamkan matanya menikmati tangan lembut rose diwajahnya. Rose meringis melihat wajah jennie seperti ini. Pasti sangat menyakitkan.

"Kenapa bisa seperti ini?". Tanya rose pelan sambil menatap mata jennie dan jennie mengangkat bahu acuh.

"Katakan padaku siapa yang melakukan ini". Tanya rose mendesak dan jennie tersenyum tipis ia senang melihat rose khawatir padanya karena itu berarti rose mencintainya.

"Aku baik-baik saja rosie. Ini hanya luka kecil kau tenang saja ya tidak usah khawatirkan aku". Kata jennie dengan lembut mengelus kepala rose dan rose menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Kau sedang tidak baik-baik saja lihatlah wajahmu dipenuhi luka jennie". Kata rose sambil menatap jennie dengan mata yang berkaca-kaca. Jennie segera menggelengkan kepala karena ia tidak ingin rose menangis lagi.

"Saat diobati nanti semuanya akan kembali ssperti semula. Lagi pula ini tidak menyakitkan. Akukan kuat". Kata jennie dengan percaya dirinya.

"Aduh". Ringis jennie saat rose menekan pipinya yang biru.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang