Bab 13

2K 201 12
                                    

"Hari ini berangkat sama jennie ya?". Tanya mama irene kepada anaknya yang sedang sarapan dimeja makan.

"Iya ma. Soalnya hari ini aku sama jennie ada jadwal pagi yang sama. Kemungkinan kita akan makan siang diluar nanti". Kata irene sambil menggigit potongan roti selai yang dibuatkan sang mama.

"Ah. Kalau begitu mama tidak perlu masak makan siang nanti karna kau tidak akan pulang bukan? Oh iya ingat kalau dia sampai macam-macam lagi bilang sama mama biar mama kasih dia pelajaran okey!". Kata mama sambil mengusap lembut surai rambut irene dengan sayang.

Irene hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum manis kepada mama. Irene juga mengerti karna ia berusaha membuang rasa cintanya pada jennie karena ia sadar kalau ia dan jennie adalah saudara.

"Dimana dia kok belum menjemput? Apa dia telat lagi? Ah anak itu selalu saja bangun siang. Oh iya kemarin jennie bilang ia tinggal bersama rose di villanya". Kata mama mengingat pembicaraan mereka kemarin saat jennie meminta maaf kepada irene.

"Hmm. Jennie juga bilang begitu! Baguslah kalau ada orang yang mengurusinya. Lagi pula ma. Dia semejak eommanya meninggalkan tidak ada yang mengurusi. Seharusnya dia menjadikan rose kekasihnya supaya mereka itu wajar saling menjaga". Kata irene sambil meminum susu hangatnya dan menatap mamanya meminta persetujuan atas apa yang ia katakan.

"Hmm. Mama juga setuju kalau mereka official. Karna mereka itu sangat cocok tapikan rose terlalu muda untuk jennie. Rose bilang ia akan sekolah disekolah barunya hari ini,karna jennie melanjutkan sekolahnya".

"Pantas saja anak itu terlambat menjemputku karna dia harus mengantar rose sekolah. Ah. Aku harus menelpon seulgi supaya ia menjemputku". Kata irene mengeluarkan hpnya dan menelpon seulgi.

"Hallo". Sapa seulgi dari hpnya.

"Hmm. Aku tidak punya tumpangan papa keluar kota dan jennie akan terlambat menjemputku".

"Apa kau mau aku jemput?".

"Hmm. Ya kalau kau bisa aku minta tolong pada mu".

"Aku akan segera kesana dalam beberapa menit".

"Ya. Hati-hati". Kata irene mengakhiri obrolan dan memasukkan hpnya kedalam sakunya.

"Seulgi mau menjemputmu?". Tanya mama.

"Hmm. Ya dia akan segera datang sebentar lagi. Aku akan menunggunya diluar saja". Kata irene beranjak menuju pintu.

"Kenapa kau tidak mencoba membuka hatimu untuk seulgi saja nak? Mama lohat dia orang baik dan bisa menjagamu". Kata mama mengikuti irene keluar rumah.

"Aku sedang mencoba ma saat ini. Hanya saja perlu waktu dia bukan orang yang aku inginkan". Kata irene menatap mamanya.

"Mama mengerti cobalah berprilaku baik dan menerima dengan baik oke". Kata mama mengelus bahu irene dengan lembut.

Irene hanya menganggukan kelapa. Mama menemani irene menunggu seulgi diteras rumah. Tak lama kemudian mobil seulgi sudah memasuki pekarangan rumah irene. Seulgi keluar dari mobil dan membungkuk pada mama irene dan menyapa irene.

"Hei. Cepat banget datengnya?". Tanya irene.

"Ah. Kebetulan jalan tidak ramai dan aku bisa cepat sampai disini". Kata seulgi tersenyum manis.

"Hmm. Ma kita berangkat ya takut telat". Kata irene memeluk mamanya.

"Iya seulgi bawa mobilnya hati-hatinya". Kata mama.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang