bab 15

1.9K 188 11
                                    

Jennie dan rose semakin akrab semejak rose bersekolah di universitas sama. Jennie selalu meluangkan waktunya untuk rose kalau makan siang. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama. Dan itu semakin membuat rose jatuh cinta dengan jennie. Tapi sikap jennie masih sama saja dingin dan arogant. Tapi rose tetap berusaha membuat jennie berubah menjadi anak yang baik. Dan sekarang sudah mulai ada kemajuan jennie sudah tidak lagi minum-minum di club malam. Ia lebih sering menghabiskan waktunya bersama teman-temannya tanpa hal yang berbau alkohol. Rose masih berusaha menjauhkan jennie dari rokok karena jennie masih belum bisa jauh dari rokok.

Rose sedang fokus pada dosen yang sedang menjelaskan beberapa materi didepan kelas. Rose sangat suka dengan hal yang berbau musik atau seni lainnya. Ia berterima kasih kepada jennie yang mau memindahkannya kekelas ini. Tiba-tiba ada seseorang yang melempar pulpen kekepala rose yang membuat rose meringis sakit. Rose menghadap kebelakang untuk melihat siapa yang tega sekali melemparnya dengan pulpen. Rose membalikka tubuhny dan menatap seorang yang sedang duduk diam dengan wajah datar menatapnya dengan tatapan tanpa dosanya.

"Kenapa kau disini?". Bisik rose karena takut dosen didepan akan menyadari pembicaraan mereka.

"Wae? Terserah aku mau masuk kekelas mana. Dan kau jangan terlalu serius dalam belajar. Belajar rajin saja tidak pintar". Kata jennie santai dan melipat tangan didepan dada.

Rose mendengus kesal dengan sikap semena-mena jennie. "Aku ingin pintar makanya aku belajar. Kalau kau ingin pintar makanya belajar jangan menggangu orang lain". Bisik rose kesal dan kembali membalikkan badannya menatap papan tulis.

"Jimin-ssi. Bisakah kau berhenti mengoceh didepan sana? Aku pusing mendengarnya!". Kata jennie cukup keras dan membuat mr.jimin yang sedan mengajar menatap jennie heran. Semua mahasiswa didalam kelas mengalihkan pandangan mereka pada jennie yang sedang dudu santai.

"Hmm. Mianhae agasshi! Tapi ini bukan kelas anda. Dan kenapa anda bisa ada dikelas saya?". Tanya mr.jimin heran.

Jennie tertawa sakartisme ia menatap jimin dengan tatapan tidak percayanya. Rose juga menatapnya dengan tatapan memohon supaya jangan membuat kekacauan dikelasnya. Jennie menatap rose sebentar dan membuang wajahnya ia tidak ingin menatal wajah rose yang memohon seperti itu.

"Saya hanya mencoba bidang baru saja. Kalau begitu kembalilah mengajar! Dan beristirahatlah sejenak karena ku lihat mahasiswa yang lain juga bosan mendengar cerita anda". Kata jennie santai sambil melipat kaki diatas meja.

Rose bangkit dari duduknya dan menurunkan kaki jennie. Jennie menatap rose heran tapi ia tidak melawan. Rose hanya diam dan menari tangan jennie agar keluar dari dalam kelas. Saat melewati mr.jimin rose meminta maaf atas ketidak sopanan jennie. Rose membawa jennie keluar kelas dan jennie tidak menolak malah ia melihat tangannya yang digenggam rose. Saat sudah berada jauh dari kelas lebih tepatnya dikoridor sepi rose melepaskan genggamannya dan menatap jennie dengan kerutan didahinya.

"Kenapa kau tidak sopan sekali dengan mr.jimin? Dia dosen disini jen kau sebagai murid harus menghormati gurumu". Kata rose menasehati jennie.

Jennie menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya pada tembok. Jennie menatap rose sambil melipat tangan didada. Rose mendekat dan menatap jennie intens. Jennie yang melihat rose sangat dekat dengannya pun menegakkan tubuhnya.

"Wae? Kenapa kau menatapku seperti itu?". Tanya jennie gugup dan sedikit mendorong tubuh rose menjauh darinya.

Rose mendengus dan menatap jennie kesal. Kenapa jennie begitu sombong? Apalagi jennie tidak pandang usia. D
Semuanya sama dimata jennie semua rendah jadi jennie senantiasa sombong terhadap orang lain tidak peduli itu siapa dan apa jabatannya. Jennie selalu arogant sampai rose tidak habis pikir kenapa ada orang sesombong jennie. Rose sempat berpikir kenapa jennie selalu sombong? Tapi jennie tidak memakai hal yang berlebihan. Jennie hanya memakai pakaian simple dan barang yang seperti biasa saja. Tapi kalau sudah sombong jennie akan mengungkit semua yang ia punya dan menyombongkan apa yang tidak akan pernah orang lain dapatkan sepertinya.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang