Bab 20

2K 166 4
                                    

Peringatan!!!
Ini area 18+ jadi bagi yang masih dibawah umur harap tidak membaca chapter ini. Tapi kalau masih mau baca ya terserah anda :p



_______________________________

Rose terkejut saat jennie mengangkat tubuhnya tanpa melepas tautan bibir mereka. Jennie mengangkat tubuh rose keranjang mereka dan membaringkan rose disana. Dengan perlahan jennie melepaskan lilitan handuk rose sambil mencium tiap jengkal leher mulus rose. Ini hal pertama bagi rose dia tidak tau apa apa dalam hal seperti ini. Jadi dia hanya mengikuti saja hasrat dan permainan jennie malam ini. Ia tidak peduli lagi dengan akibatnya setelah ini.

"Ahhhh". Desah rose saat tangan jennie merayap menggapai payudaranya dan meremasnya pelan. Rose memegang tangan jennie sebentar sampai tangan itu berhenti. Jennie berhenti memberikan tanda kepemilikannya dileher rose dan menatap rose heran.

"Kenapa? Masih belum siap?". Tanya jennie dengan nafas yang tersengal. Ia tidak mampu lagi menahan nafsunya ingjn menerjang rose dengan keras karena bagaimana tidak adik dibawah sana sudah sesak dan ingin keluar kandangnya.

"Pelan...pelan saja ya. Kata orang sakit". Kata rose pelan dengan semburat merah dipipinya. Jennie menahan tawanya dan mencium bibir rose lembut.

"Aku akan bermain pelan". Kata jennie lembut tepat didepan bibir rose. Rose menganggukan kepala dan mengalungkan tangannya dileher jennie dan meneman tengkuk jennie memperdalam ciuman mereka.

Desahan manja rose mengisi pendengaran jennie kala jennie meremas dan mengulum payudara rose dengan nikmat. Rose melilitkan kakinya dipinggang jennie menekan jennie lebih dekat dengannya. Puas dengan payudara rose jennie mencium rose sebentar kemudian melepas celananya dan hanya meninggalkan boxer ketatnya yang memperlihatkan betapa gagahnya milik jennie yang spesial itu berdiri tegak.

"Aku tidak tahan lagi rosie. Aku sudah menahannya demi kau dan sekarang aku memerlukan dirimu. Pertamanya akan sakit tapi sstelahnya nikmat oke". Kata jennie sambil melepaskan celana boxernya perlahan. Dan terlihat dengan sangat jelas milik jennie membuat rose berdetak kencang dan gugup. Rose tidak percaya ada wanita seperti jennie didunia ini. Ternyata benar kata irene jennie wanita yang sangat spesial. Rose sempat berpikir apa jennie melakukan operasi? Tapi irene bilang jennie mendapatkannya dari kecil.

Jennie mencium bibir rose dengan agresif dan tangannya tidak henti meremas payudara rose. Sebelah tangannya menyapa vagina rose yang sudah sangat basah itu. Jennie memainkan klotis rose membuat rose mengerang nikmat. Rose semakin menggila kala jari jennie masuk perlahan kedalam vaginanya. Mengeluar masukkan jarinya disana membuat rose bergetar hebat dan memeluk jennie erat. Jennie semakin mempercepat jarinya kala jarinya terasa sempit didalam sana dan terasa terpijit-pijit.

"Ahhhh. Jenhhh". Desah rose sambil memeluk jennie erat dengan jennie yang sibuk dengan payudaranya. Jennie meremas payudara itu dengan keras sampai rose mendesah hebat dan mencapai puncaknya.

"Jenniehhhh..... aku...mau...pipisshhh... aaahhhh....". Desah rose saat mencapai klimaksnya membuat jennie terkekeh dan mencium bibir rose gemas.

"Pipiskan saja sayang". Kata jennie lembut sambil narik diri dari atas rose dan duduk dihadapan kaki rose. Rose mengerang kesal saat jennie menarik jarinya dari vagina rose padahal sedikit lagi rose cum. Jennie melebarkan paha rose dan meletakkanya pundaknya kemudian memandang pemandangan indah didepannya dengan tatapan lapar.

Jennie mencium sisi paha rose sampai divagina rose yang basah itu. Rose mendesah hebat kala jennie mencium dan memainkan klotisnya dengan lidahnya. Jennie kemudian memasukkan lidahnya kedalam lubang surgawi rose dan bermain disana. Rose mendesah hebat dan berpegang pada sisi bantal kemudin berpindah kekepala jennie menekan kepala jennie untuk melakukan lebih dalam lagi.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang