Bab 8

2.5K 210 17
                                    

Author pov
Rose hanya duduk canggung disamping lisa yang tidak mau pulang. Bukannya rose mengusir lisa tapi rose hanya tidak mau seperti tadi terulang lagi saat jennie pulang. Tapi lisa tetap tidak mau pulang dengan alasan dia tidak mau rose sendirian dirumah. Tapi rose tetap tidak enak hati kalau ia mengusir lisa saat ini.

"Hmm kamu tidak bosan ya sendirian dirumah terus?". Tanya lisa sambil menatap dengan seksama wajah rose yang begitu sempurna. Rose hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala.

"Aku senang berada disini. Karena pemandangan disini menenangkan dan aku tidak bosan karena jennie selalu pulang kevilla kalau ia sudah pulang dari kampus". Kata rose sambil mengalihkan pandangannya menuju jendela yang terdapat pemandangan yang indah karena danau hijau membentang disana.

"Ckck...kau ini ada-ada saja kurasa jennie akan jarang pulang kevilla karena dia ada apartement sendiri disana. Dan juga memiliki penghibur sendiri disana". Kata lisa dengan seringainya sambil menatap rose yang fokus pada pemandangan itu.

"Tidak kok jennie sering pulang kesini ia tidak pernah meninggalkan aku sendiri". Kata rose mengalihkan pandangannya kepada lisa dengan mengerutkan dahinya menatap lisa yang tiba-tiba bicara menyebalkan seperti ini.

"Aku sangat mengenal jennie dengan baik aku tidak yakin dengan ceritamu itu. Bukan apa dia tidak pernah berprilaku pada siapapun termasuk kekasihnya dulu. Dan aku sedikit terkejut saat kau bilang ia begitu". Kata lisa sedikit terkekeh dengan wajah rose yang menatapnya dengan tatapan sebal. Rose menghembuskan nafas kasar karena entah kenapa ia jengkel saat lisa seenaknya bilang yang tidak-tidak pada jennie.

"Kau bearti belum mengenalnya dengan baik kalau dia berprilaku seperti itu padaku. Mungkin karena ia mencintaiku". Kata rose dengan pedenya menatap lisa dengan tatapan menantang. Lisa tertawa lepas dengan apa yang rose ucapkan.

"Hahah. Kau lucu sekali. Iya iya aku percaya. Dan hmm kau tau aku bosan sekarang mau ikut aku keliling sebentar?". Tanya lisa sambil menggenggam tangan rose namun rose melepasnya dengan halus.

"Aku akan mengganti pakaian dulu aku juga ingin melihat pemandangan lainnya disini". Kata rose beranjak kekamar dan lisa dengan senyum manis mendengar perkataan rose karena mau mengikutinya.

Rose mencari pakaian yang sesuai saat ini. Pikirannya tidak jauh pada jennie karena jennie terlihat marah padanya. Dan ia berpikir apa yang akan ia lakukan kalau jennie benar-benar marah padanya. Dan apakah jennie akan pulang malam ini? Lisa bilang jennie punya apartement sendiri bearti jennie tidak akan pulang kalau jenbie marah. Entah apa yang merasuki rose sekarang ia tiba-tiba merasa bersalah pasa manusia batu itu. Rose merasa ia memiliki perasaan pada manusia batu yang menyerupai kucing menggemaskan itu. Rose terpana dengan semua tingkah absurd jennie yang  kadang manis kadang dingin kadang meenggemaskan kadang romantis dan banyak kadang-kadang lainnya.

Dan rose sangat menyukai semua tingkah jennie walau bossy. Rose selalu merasa tenang kalau dekat dengan jennie dan melihat senyum jennie. Rose selalu menyukai semua tenang manusia batu itu.

Setelah mengganti pakaian nya dengan pakaiaan yang lebih nyaman rose pun turun menemui lisa yang sudah menunggu dengan senyum manis yang tidak pernah tinggal itu.

"Kau sangat cantik. Ayo aku akan mengajakmu jalan-jalan dan kita akan menemukan pemandangan yang lebih indah daripada tempat ini".  Kata lisa sambil mencoba menggapai tangan rose dan menggenggamnya erat. Rose mengernyitkan dahi dan ia merasa risih karena lisa tiba-tiba perprilaku seperti itu.

"Aku bisa berjalan sendiri lisa". Kata rose pelan sambil melepas lembut tangan lisa. Namun lisa menggenggam tangannya dengan erat dan engan untuk melepasnya.

"Biarkan seperti ini supaya kita lebih dekat. Kau tau aku suka berada didekatmu rose". Kata lisa sambil menatap rose yang sekarang benar-benar risih dengan tatapan lisa.

Antara dia (CHAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang