Happ
Happ
Happ
"Aduh... non Lala jangan lompat-lompat gitu nanti jatuh lagi"peringat Mbok Jum saat sedang membersihkan perabotan yang dekat dengan tangga.
"Biar aja Mbok,ga ada kapok nya kalo dibilangin mah dia"sahut Fauzan,yang masih berada ditangga paling atas.
"Biarin...wleeee"
Bruk
"Aduh...Mamaaaa"pekik Lala saat lututnya dengan mulus mencium lantai.
"Non Lala"pekik Mbok Jum
"Loh dek,kenapa?"tanya Mama Lala yang datang dari dapur dengan wajah paniknya.
"Mama,sakit ma"ujar Lala sambil mengelus-elus lutut nya yang memerah.
"Dibilangin juga apa,jadi adek itu nurut aja apa susah nya sih?"kesel Fauzan,lalu membantu Lala berdiri dan membawa nya kesofa diruang tamu.
Sementara Mamanya pergi mengambil kompresan air,agar lutut Lala tidak nyeri.
Tak ada maksud Fauzan untuk memarahi Lala.Wajar saja dibalik kemarahan nya,pasti ia menyimpan rasa khawatir amat besar saat melihat adiknya kesakitan seperti tadi.
"Sini mama kompresin dulu,biar nyeri nya kurang ya dek"tutur Friska-Mama Lala dengan lembut.
"Loh,dek kenapa lagi?"tanya Chandra saat melihat anak bungsu nya sedang diobati.
"Bandel terus Pah,jadi nya jatoh lagi"
"Mana ya,Lala tuh gak bandel Pah tuh salahin tangga nya yang buat Lala jatuh"ujar Lala menyalahkan tangga rumahnya.
"Ada-ada aja kamu La"sahut Chandra geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya.
"Sini mama kompres bentar,biar nyeri nya hilang"
Selesai mengompres lutut Lala,akhirnya mereka semua berkumpul dimeja makan untuk sarapan.
Selesai sarapan Lala berpamitan pergi duluan kesekolah,ia menyalami Papa,Mama,dan Abangnya.
Ia mulai mengayuh sepedanya,keluar dari pekarangan rumahnya.
Rambutnya yang sebahu berterbangan diterpa angin sepoi-sepoi.Lala mengayuh sepeda nya sambil bernyanyi dengan suara kecil."Lala heran deh,kok kayak nya hari nih banget banyak orang yang boncengan kayak lagi pacaran"ucap Lala sambil memperhatikan jalanan pada pagi hari ini,yang dipadati oleh para pasangan yang sedang bepergian.
Sesampai nya digerbang sekolah,Lala memberhentikan sepeda nya sebentar.Ia merasa seperti ada yang tertinggal.Tapi apa?
Ia mulai membuka tasnya,setelah mengobrak-abrik tasnya baru ia sadar ia belum memasukan bekalnya.
"Yah bekal Lala ketinggalan kan"gerutu Lala kesel.
"Ihh ini semua gara-gara abang Hujan pokoknya,awas aja nanti"
Lala kembali menutup tasnya,namun
Tin..tin...tin...
"Woii lu ngapain disitu?Minggir lu cupu"suara teriakan menginterupsi Lala,ia menyampirkan rambutnya kesamping agar dapat melihat dengan jelas pemilik suara tersebut.Yang sepertinya seorang laki-laki.
Tin...tin...
"Awas,minggir lo"
Lala memasang wajah jutek nya saat melihat wajah laki-laki itu dan kembali mendengar teriakannya.Lala akhirnya kembali mengayuh sepeda nya menuju parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARMONI ( Hiatus )
Teen FictionApa yang ada dibenak anda tentang seseorang yang bukan gay atau homo tapi sangat sensitif terhadap setiap perempuan serta membatasi dirinya kepada semua orang??? Memiliki sikap misterius yang membuat setiap orang penasaran pada dirinya Hingga suatu...