21_Rencana

18 4 0
                                    

3 bulan kemudian...

"Huft...."

Semua pandangan tertuju pada seorang gadis,mereka saling bertatapan bingung ada apa dengan gadis tersebut.

"Lo kenapa la?"tanya Michela mengesampingkan makanan nya,lalu menatap Lala yg wajah nya tampak  tak bersemangat.

"Iya cerita aja ama kita-kita"ucap Amanda penuh perhatian.

Ya saat ini mereka sedang berada dikantin,menghabis kan waktu istirahat pertama dengan mengisi perutnya.

Lala menatap Amanda dan Michela lalu kembali menutup matanya.

Amanda dan Michela menggeleng tak mengerti dengan sikap Lala.

"Palingan Dava lagi"saut Febry kini angkat bicara.

"Haa?"beo Amanda dan Michela.

"Lala tuh gak bisa diginiin"ucap Lala tiba-tiba melipat tangan nya diatas meja.

"Emang lo diapain La.Lo mau minta tanggung jawab ama siapa?.Jangan-"

"Auw"pekik Amanda saat ada yang menjitak kepalanya saat ia belum selesai berbicara.

"Heh mulut lo ya,tanggung jawab tanggung jawab lo pikir apaan"ucap sang pelaku yang menjitak kepala Amanda yaitu Michela.

"Ya kan mana tahu aja"kesel Amanda merapikan kembali jilbab nya-hadeuhh

"Gini ya Lala tuh heran deh,Dava itu kok gak bisa ya luluh ama Lala.Padahal nih ya Lala tuh cantik, sekseh,menggoda iman lagi.Ya kan?"tanya Lala percaya diri

"Iya in"ujar Febry sementara Amanda tersenyum dan Michela mengangkat bahunya acuh.

"Ishh kalian mah gitu"

"Gak tahu apa gimana bingung nya Lala buat strategi biar Dava dekat sama Lala sedetik aja"ucap Lala dramatis.

"Gimana ya..."ucap Amanda sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Click...

"Gue punya ide"ucap Michela semangat.

"Apaan?"tanya Lala dengan mata berbinar-binar.

"Menurut gue gimana kalau lo gak usah sapa si Dava dulu,mau itu senyumin dia atau manggil-manggil namanya.Tapi lo harus tetap ketemu dia trus nanti diam-diam tuh lo lihat gimana reaksi dia gimana?"saran Michela bijak.

"Kayaknya Lala gak bisa deh"ujar Lala yang langsung patah semangat.

"Why?"tanya Febry yang ikut tertarik dengan saran Michela.

"Lagian itu juga gak parah-parah amat kok La gue rasa"ucap Amanda yang diangguki Michela.

"Nih ya Michelai Lala tuh paling gak bisa gak teriak kalau didepan Dava apalagi tuh senyum,Lala paling gak bisa"ujar Lala menjelaskan.

"Coba dulu baru komentar La.Kalau gini terus gak bakal berubah.Gak tahu si Dava itu ada rasa apa nggak sama lo"saran Febry lagi.

"Iya sih"jawab Lala.

"Harus banget emang?"tanya Lala.

"HARUS"jawab mereka bertiga kompak.

"Yaudah Lala coba"ucap Lala tersenyum.

"Yaudah Lala balik kelas duluan ya"

"Lah lo kan belum makan La.Gue kasih tahu abang lo tahu rasa lo"ucap Febry pada Lala yang sudah berjalan menjauhi meja mereka.

"Biarin aja"sahut Lala.

"Gini ya resiko nya jatuh cinta,nyesek banget"ucap Michela geleng-geleng kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARMONI ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang