Tuhan itu Mahabaik. Dari sekian banyaknya do'a yang tak terputus, akhirnya salah satunya ada yang diijabah; seorang Rosé sudi duduk di boncengan motornya. Iya. Begitu. Bagi orang lain, mungkin terkesan sepele; namun bagi Taehyung yang telah menerima begitu banyak penolakan, ajakannya untuk pulang bersama yang tak disangka-sangka akan diterima itu merupakan suatu anugrah. Sebelum cewek itu naik, dia bahkan mengelap jok motornya menggunakan tisu basah terlebih dahulu. Niatnya supaya kuman-kuman yang menempel di sana bisa segera enyah.
Dari saat pertama keluar kelas sampai motornya bergabung dengan kendaraan lain di tengah jalan, Taehyung menyengir terus-terusan sampai giginya kekeringan. Namun sayangnya, di pertigaan menuju wilayah pemukiman Rosé, polisi lalu lintas yang bertugas mendadak memberhentikan mereka. Sewaktu diminta menujukan Kartu Tanda Penduduk, Taehyung tak banyak bicara. Diserahkannya benda yang dimaksud setelah berhasil dicabut dari dompet.
"SIM-nya." Pak Polisi masih menadah tangan.
Dari belakang, Rosé memerhatikan. Dikiranya, Taehyung akan mengeluarkan kartu lain dari dompetnya lagi, ketika cowok itu justru mengambil ponsel dari ransel yang dipakainya di depan. Casing belakang dan baterai yang dicopot membuat Rosé serta Pak Polisi mengerut kening sebab tak mengerti.
Kemudian, "Bapak mau lihat kartu SIM yang Indosat atau Simpati?"
Rosé mau menjungkirbalikan motor Taehyung saja rasanya.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurang Dari Tiga
FanfictionKencing 1000 Mandi 2000 Alabyu 3000 sunscreamin, 2020.