Taehyung: Sé, tolong.
Rosé bersumpah bahwa dia tidak sama sekali berbohong waktu mengatakan jantungnya nyaris merosot ke dengkul saat membaca pesan tersebut. Maka, dengan kecepatan turbo, dia langsung pergi ke tempat di mana Taehyung berada sekarang.
Dikiranya, cowok itu jatuh atau terkilir, lantaran saat lewat tadi, dia melihatnya sedang bermain basket dengan anak-anak komplek sebelah. Atau yang paling parah adalah Taehyung diculik ... eh, nggak mungkin juga, sih. Memangnya siapa yang mau mencuri manusia macam Taehyung? Daripada membawa untung, malah bikin buntung.
Tapi ternyata salah. Taehyung sehat wal alfiat. Dia bahkan sedang mengunyah cilok semasa Rosé sampai, duduk bersila di atas tanah dengan bola basket di pangkuan. Teman-temannya entah sudah pada minggat ke mana.
“Fisikku baik-baik aja,” jawab Taehyung saat Rosé bertanya. Sebelum si cewek sempat membuka mulut lagi, ia melanjutkan buru-buru, “Mental juga.”
“Terus kamu minta tolong buat apa?” Rosé bertolak pinggang. Napasnya masih tersenggal-senggal sebab berlari bersama rasa khawatir, tadi. Jadi, kalau Taehyung berniat menjahilinya, dia nggak akan segan-segan buat menendang cowok itu ke selokan.
“Oh itu ....” Taehyung meringis sambil menggaruk tengkuk. “Sé, tolong ..., jadi pacarku, ya.”
Rosé cengo. “Kamu itu minta tolong atau nembak, sih?”
“Minta tolong; supaya kamu nerima perasaanku,” ucap Taehyung. Sejenak kemudian, “Eh, nembak, deh, jadi tolong diterima, ya.”
Rosé makin cengo. Sedetik. Dua detik. Tiga detik. Dia lantas tertawa terbahak-bahak sampai menggelesot di lapang.
Taehyung : Oke Google, gebetan ngakak waktu ditembak itu artinya mau atau nggak?
Google : ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kurang Dari Tiga
FanfictionKencing 1000 Mandi 2000 Alabyu 3000 sunscreamin, 2020.