10 | #2k20GANTIAKHLAK

748 145 51
                                    

Sepengetahuan Taehyung, dia tuh ganteng. Mamanya yang bilang. Tetangga sebelah juga. Si Mbok pedagang nasi pecel dekat kampus, dedeque gumush yang doyan bom like di akun sosmed, sampai ceweknya cowok lain pun sepakat jika tampang Taehyung tuh oke pakai banget tambah z alias ganteng bangetz.

Namun, seganteng-gantengnya Taehyung; ternyata masih ada yang lebih ganteng!

Namanya Oh Sehun. Mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Kedokteran yang digadang-gadang memiliki DNA setengah surga oleh makhluk halus dan makhluk kasar se-universitas. Istilahnya dalam bahasa Sunda adalah kayungyun; sudah ganteng, pintar, baik, rajin, gemar menabung, ganteng, tajir, ramah lingkungan, tidak sombong, ganteng—pokoknya yang bagus-bagus diborong semua!

Pas pembagian akhlak, Sehun pasti datang paling awal dan antre paling depan. Beda sama Taehyung yang keasyikan nongkrong di konter pembagian kegoblokan dan kemalasan; makanya, pas mau mengambil jatah budi pekerti bagus, dapatnya cuma dedak. Huh.

Warga seisi kampus yang merasa berjenis kelamin perempuan pasti naksir Sehun. Mereka bilang, ditengok dari sisi mana pun, cowok satu itu idaman. Beda sekali dengan para pejantan yang dengki lantaran tidak mampu berdiri sejajar (boro-boro melampaui) bersama seorang Oh Sehun.

Begitupun Taehyung. Well, sebenarnya ia tidak sudi ya membanding-bandingkan diri sendiri dengan Sehun. Namun, melihat betapa seringnya ia mendapati sang pacar tersayang-tercinta-tercantik-terpintar-dan ter-ter lainnya itu berdekatan dengan si Oh; mau-mau tidak mau, dia jadi kegerahan.

Apalagi sewaktu setan di sisi kirinya membisikkan sugesti tentang seberapa cocok mereka berdua ketika berjalan bersampingan; makin hareudang-hareudang-hareudang panas-panas-panas lah dia. Telak. Nggak bisa diganggu gugat.

Akibatnya, Taehyung kerap memandang Sehun dengan perasaan waspada seperti kucing garong yang takut ikan asinnya diembat sewaktu meleng barang sejenak. Ibaratnya senjata, tatapan cowok Kim itu tak ubahnya parang milik malaikat pencabut nyawa yang ujungnya berkilat-kilat saking tajamnya. Sekali gorok otomatis landing di akhirat tanpa transit ke mana-mana.

Rosé tentu saja peka dengan tindak-tanduk pacarnya yang mendadak doyan mepet-mepet sewaktu Sehun muncul di depan mereka. Merangkulnya lah; memainkan jari; menyematkan rambut ke telinga; hingga cari perhatian lewat cara memanggil menggunakan panggilan sayang-sayangan yang menurut Rosé sangat norak, cringe, dan ew.

“Sayang?”

Itu biasa.

“Bebski?”

Lumrah.

“Honey?”

Nggak aneh.

“Bunda?”

GEULEUH, ANYING! NAJIS TUJUH TURUNAN. PUIH! PUIH!

Rosé praktis menempeleng kepala Taehyung setelah Sehun menyingkir dari hadapan mereka. Matanya berapi-api sekaligus jijik. “Kalo kamu masih manggil kayak gitu; udah lah, kita putus aja. Aku males pacaran sama makhluk alay,” celanya.

“Jahat!” Taehyung memasang raut sakit hati yang mendalam, lengkap dengan satu tangan di dada dan mata memelotot tak percaya. “Aku caper supaya kamu nggak meleng ke si Sehun-Sehun itu, tapi kamu justru mau mutusin aku gara-gara ini?” ia geleng-geleng, “nggak bisa dipercaya.”

“Makanya, stop alay. 2020 ganti akhlak,” balas Rosé enteng. “Lagian, tumbenan amat kamu insekyur kayak gitu.”

“Aku cemburu.”

Bukannya berempati, Mbak Pacar justru cekakakan. “Cemburu kenapa, woy? Bukannya Kanjeng Dilan panutanmu itu pernah bilang kalo cemburu itu cuma buat orang nggak percaya diri? Kamu itu Kim Taehyung; kenapa harus nggak percaya diri?” Rosé mengarahkan mata mereka supaya fokus pada satu sama lain dengan cara merangkum wajah Taehyung dalam kedua tangan, melanjutkan, “Selama ini, cowok yang kenal deket sama aku bukan cuma Sehun; yang lebih ganteng, lebih pinter, lebih tajir, dan lebih-lebih lainnya juga banyak. Tapi aku masih sama kamu, tuh. Karena sejak awal, hati aku di sini, jadi nggak akan ke mana-mana.”

“Di aku?”

“Bukan. Tapi di sini ... deket empedu MUAHAHAHA.” Rosé terbahak-bahak sampai sesak napas.

Well, memangnya apa yang Taehyung harapkan?


Selamat malam jumat buat yang di rumah! Dan semoga pulang dengan selamat yang lagi keliling di luar rumah; kalo ketauan orang kasih sinyal yaw, biar lilinnya w matiin muehehehe

Btw, book ini udah dibaca 4k kali dan dapet vote 500++, aku heran, sebegitu gabut kah kalian???

Kurang Dari TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang