Part 3

135 20 4
                                    

"Hidup adalah misteri, kau akan terjebak bila salah langkah" -Darren

Part ini ditulis oleh DewiLarasati499 dan di publis oleh author_project

Enjoy reading!



(Author POV)

Nata?

Tasya seketika membeku, matanya membulat sempurna seakan baru saja mendengar hal yang sangat mustahil. Setelah bertahun lamanya, tak pernah sekalipun ia menyangka panggilan itu akan kembali di dengarnya.

Panggilan dari Al, namun barusan bagaiman bisa..

"Ekhm," suara dehaman seseorang membuat keduanya sontak menoleh.

Brukk

Darren melepaskan tangannya dari punggung Tasya hingga gadis itu terjatuh ke lantai, ia meringis kesakitan, pandangannya kemudian menatap Darren kesal.

"Lo bilang dulu kek kalo mau dilepas, sakit nih!"

Orang yang sebelumnya memergoki keduanya terlihat menggelengkan kepala lantas berlalu meninggalkan mereka.

Darren terlihat tak menghiraukan, ia kemudian menunduk mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Tasya, "Bodo-amat." Setelahnya melenggang meninggalkan gadis itu.

"Eh loh?" Tasya yang masih bingung dengan sikap cowok itu sontak mencoba bangkit masih sedikit meringis.

Ia segera melangkah keluar mencoba mengejar Darren, bagaimanapun ia harus memastikan pada cowok itu. Mengapa Darren bisa memanggilnya sama persis seperti teman masa kecilnya dulu.

Bagaimana bisa? Hanya kebetulan atau ada hal lainnya.

"Stop!" Tasya berdiri tepat di hadapan cowok itu, menghalau jalannya hingga mau tak mau Darren menghentikan langkahnya.

"Apaan sih lo?" Darren berniat mengambil jalan lain namun gadis itu dengan gerakan cepat kembali menghalau.

"Tunggu, tadi lo memanggil gue apa? Nata? Nggak salah denger kan, tau nama panggilan itu darimana?" Tasya bertanya tanpa jeda.

Darren tak langsung menjawab, tatapannya kini beralih ke arah mata Tasya. Menatapnya dalam dan tajam, hingga nyali gadis itu nyaris menciut.

"Ke-kenapa natap gue gitu? Jawab aja pertanyaannya gue tadi." Tasya mengalihkan pandangannya kebawah sesaat.

"Emang kenapa kalo gue manggil lo Nata? Salah? Nama lo Natasya kan."

Gadis itu kembali menatap Darren, matanya memicing meneliti wajah cowok itu. Memang ada kemiripan dengan wajah Al, apa mungkin Darren ini adalah cinta pertamanya dulu.

Tapi mengapa sikapnya sangat berbanding balik dengan Al yang dulu ia kenal, ah seketika Tasya diliputi kebingungan.

"Nggak salah sih, tapi.." Gadis itu menggantung ucapannya.

Sebelah sudut Darren terlihat terangkat, "Tapi apa?"

"Ya.. gue mau tau aja alasannya. Kenapa nggak manggil Tasya kaya yang lain aja gitu."

Darren terlihat berpikir, "Lo beneran mau tau?"

Tasya mengangguk semangat. Akhirnya ia tidak perlu bersusah payah mengira-ngira mengenai cowok di hadapannya lagi.

Tangan Darren terlipat di depan dada, "Kalo gue nggak mau ngasih tau, lo mau apa?"

Tasya terdiam, pipinya menggembung kesal.

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang