Part 27

63 8 0
                                    

Part ini diketik oleh DewiLarasati499 dan di publish oleh author_project

Enjoy Reading!




"Hidup emang lucu, selucu hubungan gue sama Al eh, Darren maksudnya." - Tasya.

Author pov

Tasya terperanjat saat seseorang menepuk bahunya, matanya mengerjap dua kali kemudian menoleh pada orang tersebut.

Tampak Fisa, teman satu ekskul Tasya itu menatapnya dengan dahi mengerut, "Lo sakit, Sya?"

Gadis itu menggeleng, "Ah, nggak kok cuma kurang fokus aja."

Kemudian Tasya mengamati ruangan ekskul mereka dan baru menyadari bahwa tempat ini sudah nyaris kosong, hanya tinggal beberapa orang yang terlihat tengah berberes-beres.

"Loh, udah selesai ya." Ia kemudian beralih menatap jam dinding yang ada disana.

"Udah, lanjut minggu depan katanya. Oh iya, Sya. Jangan lupa hafal not lagu barunya ya, soalnya di pertemuam selanjutnya bakal ada penilaian."

Mata Tasya membulat, "Hah? Not yang mana?"

Fisa menepuk dahinya, "Astaga Tasya, lo ngelamunin apa sih? Udah deh ntar gue kirimin dari wa. Gue pulang duluan ya, bye."

Setelahnya teman Tasya itu melenggang pergi meninggalkan gadis yang kemudian menghembuskan napas panjang.

Entah apa yang ada di pikiran Tasya, sampai-sampai hampir setengah waktu dari kegiatan ekskul kali ini ia gunakan untuk melamun.

Dan apa yang sempat Fisa katakan tadi? Hafalan not lagu baru? Penilaian? Huff

Gadis itu membereskan tas sekolahnya kemudian segera melangkah keluar ruangan, ruang ekskul musik yang terletak di tengah gedung sekolah mengharuskan dirinya berjalan melintasi koridor untuk menuju gerbang depan.

Sekolah tampak sepi karena hari sudah sore, Tasya menoleh kenan dan kiri memastikan dirinya tidak sendirian. Namun kenyataannya hanya ada dirinya seorang.

Ah seketika gadis itu merutuki dirinya sendiri dan segera melangkah dengan cepat.

Tasya menoleh kebelakang masih dengan langkah lebar, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Seketika gadis itu berlari dan kemudian..

Brukk

Tubuhnya menubruk seseorang hingga orang tersebut berserta dirinya tersungkur ke lantai dengan pekikan keras.

"Aduh.." Tasya meringis sembari bangkit dari posisinya. Tangannya sibuk mengusap-usap siku yang menghantam lantai.

"Lari liat-liat dong, lagian ngapain lari-larian lagi lo."

Gadis itu terdiam, suara yang sangat ia kenali. Jangan-jangan yang ia tabrak.. Tasya mengangkat kepalanya.

Darren!

Tasya baru ingat cowok itu juga berada di ekskul yang sama dengannya, pantas saja masih berada disini.

"Woi kok ngeliatin gue gitu, kerasukan?" Cowok itu beranjak.

Tasya kembali teringat dengan suara yang di dengarnya tadi seketika berdiri dan bersembunyi di belakangan bahu Darren.

"Ren, tadi gue denger ada suara," ujar Tasya pelan.

"Suara? Suara apaan?" Darren berbalik menatap gadis itu.

Tasya menatap sekelilingnya, seolah takut ada orang lain yang akan mendengar pembicaraan mereka, "Gue denger ada suara benda jatuh dari dalam kelas, padahal kan udah nggak ada orang."

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang