Epilog

168 11 7
                                    

Part ini diketik oleh meldinfy dan di publish oleh author_project

Enjoy Reading

Last Part guysss:)



Langit berwana orange dengan hembusan angin yang membuat Tasya merasakan ketenangan. Tasya memejamkan matanya sambil memegang pembatas yang ada di balkon rumahnya kemudian Tasya merasa lelah karena terus-terusan berdiri. Ia pindah untuk duduk di sofa empuk berwarna putih dengan empat bantal berbeda warna.  Tasya mengecek ponselnya, namun nihil ia tak mendapatkan ada notifikasi dari siapa pun.

Tingnung..

Tasya dengan cepat mengecek ponselnya.

Darren: Lagi senggang gak?

Tasya: Iyaa

Darren: Oh

Tasya meletakkan ponselnya dengan tidak santai.

"Dih aneh, nanya doang. Dikirain mau ngajak kemana gitu atau mau ngapain." Tasya memeluk bantal lalu kembali menatap langit. Tak lama sebuah suara mengusik  nya.

"Non Tasya, ada yang nyariin!" Tasya dengan cepat berdiri lalu melihat keluar rumahnya. Darren, orang itu sekarang sedang duduk di motornya sambil melipat tangan didada. Ia tampak sangat keren dengan Jaket denim dan rambutnya yang rapih tidak seperti biasanya.

"Anjir, dia kesini? Huh, ganti baju gak ya?" Tasya melihat dirinya dari atas sampai bawah, ia hanya memakai celana pendek dan baju kaos lengan pendek. Tasya memutuskan untuk mengganti bajunya yang lebih pantas menurutnya. Ia pun turun menghampiri Darren. Tasya agak terpaku dengan ketampanan Darren.

"Perasaan kemarin dia biasa aja tuh mukanya, kenapa jadi begini?" -batin Tasya

"Liatin apaan lo? Malah diem disitu." Darren mengangkat sebelah alisnya.

"E-engga." Tasya pun mendekat kearah Darren.

"Ada apaan kesini?" 

"Mau ngobrol doang." Ucap Darren dengan santai.

"Yaudah, di teras rumah gue aja yu." Ajak Tasya, mereka pun duduk di lantai teras yang beralaskan karpet.

"Nat bintangnya kok gak muncul ya?" Darren menunjuk langit malam, mereka mengobrol hingga malam hari, hanya hal random yang mereka bicarakan atau nostalgia.

"Mungkin nanti pas agak maleman." ujar Tasya sambil melihat kearah langit.

"Nat."

"Hm?" Tasya menoleh kearah Darren. Darren menatap Tasya lamat-lamat.

"Gue mau nyanyi, mau denger gak?"

"Boleh." Tasya mengangguk antusias.

"Tapi gue pake instrumen dari hp aja ya." Tasya megangguk. Darren pun menyanyikan sebuah lagu yang berudul 'Tonight You Belong to Me'

_I know you belong~_
_To somebody new~_
_But tonight_
_You belong to me...🎵_

"Menjadi milikku." Ucap Darren di akhir lagu tanpa nada. Tasya hany tersenyum.

"Bagus kok Darren, suara lo cocok juga sama lagunya."

"Terus, kalo gue cocok gak sama lo?"

"Hah?" Tasya kaget, ia bingung.

"Dih ditanya, cocok gak?" Tasya mengedipkan matany beberapa kali untuk mencerna ulang kalimat yang Darren katakan.

"Cocok kan? Yaudah berarti kita jadi, ok. Gue mau balik dulu." Darren berjalan kearah motornya lalu memakai helm. Tasya buru-buru menghampiri Darren.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang