Part 22

53 9 0
                                    

Part ini diketik oleh DewiLarasati499 dan di publish oleh author_project

Enjoy Reading!



"Kita berdua ini sebenarnya apasih? Dua orang yang tengah berpura-pura tidak saling mengenal?"

Author pov

Hari ini Tasya bersiap-siap ke sekolah dengan sangat terburu-buru, pasalnya pagi ini ia terlambat bangun akibat tidak bisa tidur malam tadi.

Setelah menghabiskan makanan yang diberikan Alvin dengan pikiran dan hati yang tidak tenang, Tasya kemudian mencoba tidur. Namun sepertinya benaknya tidak bisa diajak kompromi hingga perlu waktu lama untuk dirinya terlelap.

Ah yang jelas gadis dengan seragam putih abu-abu itu kini sangat gelisah melihat lambatnya laju mobil yang dinaikinya.

"Pak! Bisa agak cepetan nggak, tinggal delapan menit lagi nih.." Tasya berujar panik setelah menatap jam pada layar ponselnya.

"Ya gimana non, udah siangan jalanan muli ramai." Supir pribadi gadis itu menjawab sembari melirik majikannya dari kaca tengah.

Tasya melempar pandangan keluar jendela, tangannya memukul-mukul pahanya sendiri menghilangkan panik.

Namun sepertinya itu tidak berpengaruh, semakin angka di layar ponselnya bertambah gadis itu semakin tambah tak karuan.

"Pak, ambil jalan pintas aja deh. Depan nanti belok kiri.."

"Loh yakin non? Tapi itu anu.."

"Udah Pak ikutan aja, demi keselamatan saya ini." Tasya mulai mendramatisir, membuat pria paruh baya itu mau tak mau menurutinya.

Mobil hitam itu terlihat berbelok memasuki jalan yang lebih kecil. Memang jalan ini alternatif terbaik saat situasi mendadak seperti saat ini, namun jalanan yang sempit sering kali membuat kendaraan yang berpapasan harus berhari-hari agar tidak saling bertabrakan.

Jalanan lebih lengang, Tasya bersandar sembari menghela napas panjang, "Bener kan Pak saran saya, jalan ini tuh-"

Duarr

Gadis itu seketika terlonjak saat mendengar suara ledakan, bersamaan dengan itu mobil yang ia naiki bergerak melambat dan kemudian berhenti di tepi jalan.

"Pak, kenapa?"

Supir itu menoleh pada majikannya, "Itu non, kayaknya ban mobilnya bocor.."

Mata gadis itu membulat, "Hah? Kok bisa, loh jadi suara ledakan tadi.. suara ban mobil."

Pak Zaki terlihat menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Saya coba cek dulu ya, non." Setelahnya pria itu beranjak keluar dari mobilnya.

Tasya kembali menatap jam di layar ponselnya, tinggal tersisa lima menit lagi gerbang sekolahnya di tutup.

Gadis itu menggeram sembari mengacak rambutnya, "Gila, ah mending gue naik angkot atau ojek aja deh!"

Tasya meraih tas sekolahnya kemudian segera keluar dari mobil, ia menoleh ke kanan kiri menentukan arah yang akan diambilnya.

"Non, beneran bocor ini, kena paku kayaknya. Memang orang-orang disini sering sekali berbuat kayak gini, sengaja nyebar paku di jalan." Pak Zaki ngedumel tanpa menyadari majikannya panik bukan main.

"Ih pak saya harus berangkat nih, bapak bawa mobil ke bengkel aja ya. Saya pergi dulu, assalamualaikum.." Tasya segera berlari menuju jalan utama tanpa menunggu jawaban dari supirnya tersebut.

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang