Part 15

90 13 0
                                    

Part ini diketik oleh DewiLarasati499 dan di publish oleh author_project

Enjoy reading! <3



"Satu hal yang menggambarkan hari ini, beneran nggak ngerti deh gue." - Tasya.

(Author POV)

Tasya terlihat masih mencoba konsentrasi menulis tugas kelompok bagiannya meskipun sebenarnya perasaan berantakan, matanya sesekali melirik Darren yang tak henti menatap dirinya.

Entah apa alasannya, ia pun tak tahu.

Meski pada awalnya mencoba tak menghiraukan lama kelamaan dirinya merasa risih diperhatikan begitu.

Gadis itu mendengus sembari meletakkan pulpennya di meja dengan keras, Alvin yang sebelumnya sibuk menulis seketika ikut menoleh.

"Lo kenapa sih ngeliatin gue mulu?" tanya Tasya kesal.

Darren yang memang melakukan hal tersebut terlihat tidak terkejut sama sekali, wajahnya masih datar.

"Kenapa?"

Tasya menggeram kesal, "Kok lo malah balik nanya sih, harusnya-"

"Kenapa lo ngehindar dari gue?" Darren melanjutkan maksud pertanyaannya sebelumnya.

Tasya seketika bungkam, ia mengalihkan pandangan ke segala arah. Tangannya kembali meraih pulpen miliknya menutupi kegugupan.

Tasya memang menghindari cowok itu tapi ia tidak menyangka orang secuek Darren akan peduli akan hal itu, lagi pula sepertinya ia tidak terlalu menunjukkan perubahan sikapnya.

"Kenapa Nata?"

"Ren, bisa nggak sih lo fokus ke tugas lo aja." Alvin tiba-tiba memotong pembicaraan mereka, "Gue sama Tasya udah hampir selesai, sementara lo.."

"Lo diem!" Darren menunjuk wajah Alvin mendadak emosi.

Alvin menepis tangan temannya itu dengan kasar. Kedua cowok itu seketika saling melempar tatapan penuh emosi.

"Udah, gue yang salah." Tasya berdiri kemudian izin ke toilet yang sebenarnya hanya alasan untuk menghindar.

Alvin mendengus kesal, "Puas lo sekarang? Lebih baik lo lupain Tasya aja deh.."

"Harusnya gue yang ngomong gitu." Darren membalas geram.

"Tasya udah ninggalin lo Darren, dia udah ngelupain lo.."

Darren menggeleng, "Mungkin lo benar, Vin. Iya, dia emang ninggalin gue, mungkin dia emang ngelupain Al. Tapi gue yakin perasaan itu masih ada."

Alvin bungkam.

●●●

Tasya melangkah masuk kedalam toilet cewek yang terlihat sepi, ia berdiri di depan wastafel kemudian membasuh tangannya yang tidak kotor.

Matanya terus memperhatikan aliran air yang mengalir masuk ke saluran pembuangan, andai melenyapkan perasaannya semudah mengaliri air tersebut.

Andai ia tidak pernah berada di posisi ini, menerima kenyataan bahwa cinta pertamanya ternyata telah memiliki orang lain.

Tasya masih tidak paham mengapa dirinya sekesal ini, padahal itu hanya cinta monyet. Sudah bertahun-tahun lamanya.

Bukankah seharusnya perasaan itu sudah meluap, basi, kadaluarsa atau apapun itu. Kecuali..

Tasya menutup keran air kemudian menatap dirinya di pantulan cermin di hadapannya, matanya memperhatikan wajahnya yang terlihat sayu.

Kecuali dirinya jatuh cinta lagi pada Darren.

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang