Part 10

86 14 0
                                    

Part ini ditulis oleh DewiLarasati499 dan di publish oleh author_project

Enjoy reading!



"Lo nggak akan pernah tau, Nata. Belum waktunya.." - Darren.

(Author Pov)

Darren masih menatap langit-langit kamarnya, tubuhnya berbaring di atas kasur dengan dada serasa bergemuruh. Ia merasa kesal dengan Papanya, sungguh.

Pria itu benar-benar merubah suasana hatinya dalam sekejap, Darren kemudian duduk seraya menghembuskan napas panjang.

Kedua tangannya ia usapkan ke wajah dengan kasar, setelahnya matanya menatap kunci motornya yang sempat ia lemparkan ke samping bantal.

Dalam hitungan detik benda tersebut ia raih lantas segera menyambar jaket yang tergantung di dekat pintu, dengan langkah cepat cowok itu keluar dari kamarnya menuju pintu utama.

Tak peduli ini sudah pukul sepuluh lewat, tak peduli papanya sedang berada di rumah, tak peduli harus merasakan angin malam. Darren terus melangkah hingga kini telah siap di atas motornya.

Mesin motor ia nyalankan. Cowok itu mengenakan helm sembari menoleh ke arah pintu rumah sekilas, setelah memastikan papanya tidak menyadari niatnya ini.

Kendaraan itu langsung ia lanjukan cepat masuk ke jalan raya, jalanan yang lurus membuat Darren semakin menambah kecepatan motornya meski menyadari itu akan mengundang resiko yang tinggi.

Tepat di persimpangan ia menurunkan sedikit kecepatan lantas berbelok ke arah kiri, bertepatan dengan itu sebuah motor dari arah yang berlawanan terlihat sama ugal-ugalannya.

Sontak Darren menarik rem kuat hingga ban belakangnya sedikit terangkat, napasnya naik turun mendapati motornya berhenti sempurna.

Sementara motor yang nyaris menabraknya tadi melaju cepat meninggalkan bekas debu yang tertelan gelapnya malam.

Darren berdecak.

Baru saja ingin melajukan kembali motornya, tatapannya seketika menangkap sesuatu dan membuatnya urung melakukan itu.

Gadis yang tengah berjalan sendirian dengan piama tidur dilapisi sweater berwarna coklat itu membuat benak Darren bertanya-tanya.

Ia telah memastikan penglihatannya tidak salah, lalu apa yang sedang gadis itu lakukan di luar rumah malam-malam begini. Sendirian pula, cukup mencurigakan.

Cowok itu melajukan motornya pelan mengikuti gadis itu, entah dorongan darimana membuat dirinya sampai melakukan hal tidak berguna seperti ini.

Merasa ada suara motor yang mengikutinya, gadis dengan rambut terurai itu melangkah dengan cepat. Setelah merasa motor yang mengikutinya juga menambah kecepatan, dengan cepat gadis itu menoleh.

"Nah! Ketahuan lo.." teriaknya sembari menujuk-nujuk si pengendara motor.

Darren menghentikan motornya, sebelah sudut bibirnya ia tarik setelahnya tangannya bergerak membuka helm fullface yang menutupi wajahnya, "Malam, Nata," ucapnya kemudian.

Tasya seketika membulatkan mata, tak menyangka orang yang ia kita penjahat atau apapun itu adalah Darren. Cowok yang belakangan ini menganggu pikirannya.

"Darren? Lo.. ngikutin gue?"

"Ngapain malem-malem jalan sendirian? Diusir dari rumah?" Cowok itu berujar tak menghiraukan pertanyaan Tasya.

"Enak aja! Lo sendiri ngapain malem-melem naik motor? Oh jangan-jangan lo lagi yang diusir dari rumah," balas gadis itu tak mau kalah.

"Besok sekolah, pulang sana! Masih bocah juga banyak gaya."

Oldfriend Becomes Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang