Isi Hati Pawas

9 3 0
                                    

Memang benar, sebesar apapun perasaan yang dimiliki tanpa sepatah kata yang mengiringi,  itu semua menjadi hal yang basi dengan waktu yang saling berganti.

Penyesalan karena tidak adanya kepastian yang diberikan, hanya bermodalkan keyakinan.  Yakin jika kamu mau mengerti aku,  yakin jika kamu akan setia padaku,  dan yakin kita bisa hidup bersama hingga hari tua,  ternyata tidak cukup. Rupanya kau kini sudah dengan yang lain. 

Dan aku? 
Hanya bisa mengucapkan selamat atas kebahagianmu saat ini.

Kinanti. Aku tidak bisa kecewa padamu,  aku tidak bisa marah atau pun membencimu karena semua ini memang salahku.  Dan hingga saat ini aku hanya bisa terdiam dan berharap suatu hari nanti Cinta yang lain akan datang juga padaku. Dan saat itu aku tak akan pernah melepaskannya walau sedetikpun.

Dan Tuhan selalu memberikan jalan kepada hamba-nya yang meminta petunjuk.

Aku bertemu dengan wanita masa lalu. Sejujurnya aku masih ragu hingga saat ini,  apakah Tuhan menakdirkan aku untuk bersama wanita ini atau dia dikirim Tuhan hanya datang untuk mengobati pilu yang sedang kualami.  Tapi tak ada salahnya jika aku mencoba membuka hati untuk yang kedua kali.



                               ***


Aku bertemu dengannya di kafe tempat dulu kita biasa bersama. Kini kau tumbuh menjadi dewasa,  melebihi apa yang kubayangkan.  Kau tambah cantik, kau kini berhijab seperti apa yang aku selalu pinta ketika dulu,  dan kau tambah "blo'on", tapi jujur saja sikapmu yang polos inilah yang membuatku nyaman. Aku merasa menjadi orang yang berguna untukmu dan aku merasa bisa melindungimu.



Laikha....

Terlalu KiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang