Part 10A. Didalam Senyummu, Kudengar Bahasa Kalbumu.

6.1K 478 19
                                    

Kau satu terkasih.

Kulihat disinar matamu.

Tersimpan kekayaan batinmu.

Didalam senyummu.

Kudengar bahasa kalbumu.

Mengalun bening menggetarkan.

Kini dirimu yang selalu.

Bertahta dibenakku.

Dan aku kan mengiringi.

Bersama.

Disetiap langkahmu.

Percayalah.

Hanya diriku paling mengerti.

Kegelisahan jiwamu, kasih.

Dan arti kata kecewamu.

Kasih, yakinlah.

Hanya aku yang paling memahami.

Besar arti kejujuran diri.

Indah sanubarimu, kasih.

Percayalah.

-Bahasa Kalbu. Raisa ft Andi Rianto-

******

Xander meletakkan sebuah undangan mewah diatas meja counter dapur.

Ryan meliriknya sekilas lalu melanjutkan kegiatannya memotong-motong sayuran.

"Siapa yang kawin?" Ryan bertanya basa-basi.

"Bang Rio sama Kai." Jawab Xander, matanya tak lepas memandang pacar beruangnya.

Ingin mengetahui bagaimana respon kekasihnya saat tahu Kai akan menikah.

Ryan hanya merespon dengan kata 'Oh' dan wajah lempeng seakan itu bukan hal penting.

Xander diam-diam bernapas lega.

Selama beberapa minggu setelah mereka berpacaran secara official topik Kai memang tidak pernah dibahas lagi.

Xander pernah beberapa kali makan siang dengan Kai, setelah memberitahu Ryan tentu saja. Namun, keduanya tak pernah membahasnya sesampai Xander dirumah.

Baik Xander dan Ryan sudah menciptakan dunia mereka sendiri, bersama membuka lembaran baru.

"Temenin gue datang ke nikahan mereka ya babe?" Pinta Xander sambil membuka stoples kue kering yang ada dimeja lalu mulai ngemil.

"Kapan sih acaranya?" Ryan bertanya.

"Minggu depan. Hari sabtu. Tapi karena perjalanannya jauh, mungkin PP butuh dua hari." Jawab Xander sambil membuka undangan dan memperlihatkannya pada Ryan.

"Jauh? Dimana?" Ia menghentikan sebentar acara memotong sayurannya dan membaca sekilas undangan didepannya.

"Wih, keren juga ya. Palm Beach, Sidney. Biasanya juga orang-orang kaya sini nikahnya mentok di Bali." Ryan berdecak kagum.

"Disana grandpa ada rumah. Ditepi pantai. Favorit bang Rio pas jaman kecil." Kata Xander.

"Kita kesananya gimana?" Ryan kembali bertanya.

"Rombongan dibagi jadi dua penerbangan, pakai jet pribadi grandpa. Terbang jumat sore atau sabtu pagi." Balas Xander.

"Aku usahain ambil cuti ya hari sabtunya. Biasanya sih boleh. Kita bisa ikut berangkat yang jumat sore." Kata Ryan.

Xander mengangguk.

"Eh, tapi nggak papa kamu ngajak aku? Nanti kalo ada keluarga kamu yang tahu hubungan kita gimana? Papa sama mama kamu datang juga kan?" Ryan bertanya beruntun.

JATUH HATI   (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang