JATUH HATI (Completed) ✓

Part 7. I Can't Stop this Feeling

I got this feeling inside my bones.

It goes electric, wavy when I turn it on.

All through my city, all through my home.

We're flying up, no ceiling, when we in our zone.

I got that sunshine in my pocket.

Got that good soul in my feet.

I feel that hot blood in my body when it drops.

I can't take my eyes up off it, moving so phenomenally.

Room on lock, the way we rock it, so don't stop.

And under the lights when everything goes.

Nowhere to hide when I'm getting you close.

When we move, well, you already know.

So just imagine.

Nothing I can see but you.

-Can't Stop the Feeling. Justin Timberlake-

********

Ryan memandang wajahnya dicermin kamar mandi.

Ada sebuah jerawat didahinya.

Diumurnya yang sudah 32 tahun, bagaimana bisa ia masih memiliki jerawat pubertas?

Huh..

Ryan bahkan sampai menjadi ledekan perawat-perawat dipoli anak karena jerawat tak tahu diri ini.

Mereka mendesaknya untuk bercerita jerawat milik siapa yang bersarang didahinya.

Masalahnya Ryan tidak memiliki seseorang yang bisa ia ceritakan.

Ryan malah saat ini sedang patah hati karena Kai akan segera menikah dengan pria lain.

Btw, Ryan bertemu Kai kembali seminggu yang lalu. Ketika pria manis itu akan pulang dari rumah sakit.

Ryan sempat menyapa kedua orang tua Kai yang ternyata masih mengingatnya, dan juga bertemu dengan Bintang, sahabat Kai yang langsung berseru heboh tentang Cinta Lama Belum Kelar-nya.

Tentu saja, pria disamping Kai, calon suaminya terus memelototkan mata sepanjang pertemuan itu.

Ryan ingin tertawa kalo mengingat kejadian minggu lalu.

Ia mana ada niatan merebut Kai dari pria itu. Ryan sudah kalah telak.

Ryan bisa melihat tatapan memuja Kai setiap kali memandang kekasihnya.

Wajah Kai selalu bersemu merah hanya dengan memandang pria yang dicintainya itu.

Pandangan yang tak pernah Ryan dapatkan dari Kai.

Bisa dikatakan Ryan sudah menerima takdirnya yang tidak berjodoh dengan Kai.

Ryan malah lebih ingin menanyakan bagaimana kabar Alex pada mereka. Pertanyaan itu sudah diujung lidah, tapi ia tak berani menanyakannya.

Sejak kejadian di apartemennya dua minggu yang lalu, Alex seakan menghilang.

Pagi hari setelah nonstop bergumul semalaman, ia dan Alex sempat sarapan bersama.

Setelah itu Alex pamit, dan mereka tidak pernah bertemu lagi sampai sekarang.

Dan Ryan tetap belum memiliki nomor ponsel Alex.

Ia tidak bisa menghubungi, dan menanyakan kabar pria blasteran bule itu.

Ryan menghela napasnya kesal.