Part 16. Here Comes A Wave Meant to Wash Me Away

5.2K 436 56
                                    

Here comes a wave meant to wash me away.

A tide that is taking me under swallowing sand.

Left with nothing to say.

My voice drowned out in the thunder.

But I won't cry.

And I won't start to crumble.

Whenever they try, to shut me or cut me down.

I won't be silenced.

You can't keep me quiet.

Won't tremble when you try it.

All I know is I won't go speechless.

Cause I'll breathe when they try to suffocate me.

Don't you underestimate me.

Cause I know that I won't go speechless.

-Speechless. Naomi Scott-

******

Ryan sedang berkutat di dapur menyiapkan sarapan ketika smartphone yang tergeletak di atas meja depan TV berdering.

Karena tumisannya tidak bisa ditinggal, Ryan pun lebih memilih mengabaikannya.

Sayangnya, setelah itu malah rasanya seperti teror.

Suara merdu Ed Sheeran terus mengalun menanti Ryan menjawab panggilan.

Heran, siapa sih yang sepagi ini sudah mengganggunya?

Panggilan dari rumah sakitkah? Ada pasien kritis?

Code white atau code purple?

(Code white artinya ada pasien anak kritis. Code purple artinya ada pasien anak yg diculik/menghilang dari kamarnya)

Setelah mematikan kompor sambil menggerutu Ryan pun segera berlari mengambil handphonenya.

Dahinya mengerut ketika melihat identitas si pemanggil.

Ternyata bukan dari rumah sakit, melainkan mama.

Kenapa menelpon sepagi ini dan tanpa henti?

Tumben juga, biasanya mama baru mengaktifkan ponselnya setelah pukul sembilan pagi.

"Pagi ma.." Sapa Ryan setelah mengusap tombol terima dilayarnya.

"Xander mana dek?"

Mengabaikan sapaan Ryan, mama malah menanyakan Xander. Suaranya pun terdengar panik.

"Lagi mandi ma. Ada apa? Ada masalah ya ma?" Tanya Ryan waspada.

"Kalian udah nonton berita pagi belum?" Mama malah melempar balik pertanyaan.

"Belum. Kenapa sih ma? Ada apa?" Tanya Ryan mengulang pertanyaannya sembari mengambil remote TV dan menyalakannya.

"Amelia Sinaga ditangkap KPK dini hari tadi, jam dua pagi." Kata mama.

Jantung Ryan rasanya seperti mendadak berhenti.

"Bukti-buktinya bahkan sudah sampai ditangan penyidik." Tambah sang mama.

Ryan teringat janji yang dilontarkan sang mama tempo hari.

"Mama yang laporin?" Ryan bertanya cepat.

"Apa semalam ada video itu ma?" Tambahnya.

"Bukan. Mama malah belum ngapa-ngapain. Nggak ada video kalian juga sepanjang pengawasan orang suruhan mama." Jawab sang mama.

JATUH HATI   (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang