16. Panglima Besar Jo

3.2K 513 99
                                    

Byungchan yang baru saja keluar dari unit apartementnya sedikit terkejut ngelihat sosok Seungwoo yang lagi bersender di depan pintu unitnya, dengan tangan kanan yang bermain dengan ponsel dan tangan kirinya dimasukan ke dalam saku celana, lengan kemeja hitamnya di gulung menjadi 3/4 bagian,serta rambut hitamnya yang biasa di naikan kini dibiarkan turun, hingga poninya hampir saja menutup matanya.

Byungchan menghela nafasnya lalu berjalan melewati Seungwoo begitu saja, "byungchan!" Seungwoo yang sadar jika ia di lewati oleh Byungchan segera mengejar Byungchan.

"Kok pergi gitu aja?" Tanya Seungwoo, sedangkan Byungchan terlihat tidak peduli dan memencet tombol lift.

"Soal kejadian 4 hari yang lalu, aku benar-benar minta maaf-"

"Ya halo? Baik, saya akan sampai ke sana dalam waktu setengah jam" Seungwoo menutup mulutnya ketika Byungchan menerima panggilan dari seseorang.

"Apa kau pergi naik busway?" Seungwoo melirik Byungchan yang hanya memandang lurus kedepan, wajah Byungchan terlihat lebih baik dari terakhir ia bertemu tiga hari yang lalu di rumah bibi Byungchan, dan Byungchan telah di beri cuti 3 hari oleh Kapten Lee untuk berkabung. Byungchan tidak menjawab pertanyaan Seungwoo, yang membuat Seungwoo menghela nafasnya.

"Ayolah Byungchan, aku tau aku salah.. bahkan aku sudah meminta maaf padamu.. apa susahnya sih memaafkan ku?" Seungwoo menyisir rambutnya kebelakang, sedangkan Byungchan masih diam.

"Apa kau tipe orang yang pedendam? Aku bahkan sudah meminta maaf ratusan kali padamu..sebenarnya ada apa denganmu" Seungwoo sudah terlalu pusing, bahkan Byungchan tetap diam.

"Byungchan.." Seungwoo menarik tubuh Byungchan agar menatap ke arahnya, Byungchan tersentak kaget ketika menyadari bahwa jarak antara dia dan Seungwoo begitu dekat dan Byungchan bisa melihat jika ada lingkaran hitam di bawah kantong mata milik Seungwoo.

"Maaf aku tidak bermaksud" Seungwoo langsung melepaskan tangan Byungchan dan membuang wajahnya ke segala penjuru lift ini, sedangkan Byungchan membalikan badannya lalu kembali menatap lurus ke depan.

"Aku minta maaf" ucap Seungwoo lagi dan ia menghela nafasnya secara perlahan.

"Mau berangkat bersama?" Tawar Seungwoo dan Byungchan menaikan halisnya.

"Apa aku tidak salah dengar?" Kalimat pertama yang keluar dari Byungchan sendari tadi, yang buat Seungwoo hampir saja menjatuhkan rahangnya.

"Tidak..tidak.. kau tidak salah dengar.. aku mengajakmu pergi bersama" ucap Seungwoo lagi.

"Apa kau akan meninggalkan ku lagi? Maksudku apa kau berniat jahat padaku lagi? Bukan kah kau tau hari ini kita ada rapat bersama kepala kepolisian pusat kan?" Seungwoo berdehem.

"Aku tidak sejahat itu Byungchan.."

"Tapi nyatanya kau pernah melakukan hal itu padaku Seungwoo" Seungwoo terdiam sejenak.

"Oke.. aku merasa bersalah saat itu. Aku hanya mengerjaimu.. tapi kali ini tidak.. aku benar-benar tulus,mengajakmu pergi bersama" Byungchan menatap ke dalam manik mata Seungwoo, mencari sebuah kebohongan disana.

Dan ini untuk pertama kalinya keduanya saling menatap, tampa adanya rasa permusuhan yang dalam. Walau masih ada rasa jengkel dalam diri masing-masing.

***

"Aku ingin begini.. aku ingin begitu.. ingin itu.. ingin ini banyak sekaliii.... semua..semua..semua... WADUH!!! ADA APA INI?" Seungyoun yang lagi ngaca di kaca spion mobilnya tiba-tiba teriak waktu pintu mobil disampingnya di buka, Seungwoo keluar sambil menatap Seungyoun.

"Ya elah.. disini tuh ada orang ganteng.. kalo parkir sama buka pintu lihat-lihat dong..." Seungyoun lagi nepuk-nepuk pantat semoknya yang habis kepentok sama pintu mobil Seungwoo.

POLICE VS DETECTIVE 《 PDX 101 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang