19. Kode Misi

3K 500 82
                                    

Yohan yang lagi diam di dalam mobil menoleh ke sampingnya, Sejin masih bermain dengan laptop di pangkuannya, sedang memeriksa cctv di daerah perumahan kecil ini, untuk mengetahui kejadian dua minggu yang lalu.

"Apa kau melihat sesuatu?" Yohan bertanya,sejujurnya ia agak sedikit risih karena suasana dalam mobil terasa sunyi aneh dan dingin.

"Belum" jawaban Sejin yang simple membuat Yohan kembali diam, sungguh ia merasa bosan berada di situasi seperti ini. Situasi di mana mulutnya harus terkunci rapat, tampa merocos sana dan sini.

"Sejin? Boleh aku bertanya?" Yohan kembali menatap Sejin yang terlihat mengangguk tapi mata dan tangannya masih fokus bermain dengan laptopnya.

"Tapi jika kau tidak mau menjawab tidak apa-apa, aku tidak memaksamu" sambung Yohan lagi, lalu ia menatap ke jendela. Seungyoun dan Yuvin baru saja keluar dari tempat tersebut sambil memakan dua es krim. Sial Yohan jadi mau es krim.

"Aku lihat,semenjak kalian bergabung, kau selalu memperhatikan Seungyoun? Apa kau tertarik padanya?" Sejin menghentikan gerakan tangannya pada keyboard laptopnya sekitar lima detik, namun kembali terfokus lagi.

"Tidak" jawab Sejin pelan yang disusul anggukan dari Yohan.

"Baguslah.. orang baik sepertimu, sangat tidak pantas dengan laki-laki brengsek sepertinya" lanjut Yohan dan kali ini Sejin menatap Yohan, sambil menunggu link cctv miliknya.

"Brengsek?" Sejin menaikan halisnya, Yohan terkekeh pelan.

"Iya.. dia kelihatannya saja baik.. tapi sejujurnya dia brengsek.. dia telah mencapakan seseorang.. kalo aku jadi orang tersebut, untuk apa menunggu pria yang di cintainya selama bertahun-tahun, tapi pria itu seolah-olah tidak mengingatnya dan malah bersikap baik.. benar-benar brengsek" Yohan terkekeh sambil sesekali mencuri pandang pada Sejin.

"Seungyoun mirip dengan tunanganku yang sudah meninggal lima tahun lalu" Yohan hampir saja tersedak ludahnya sendiri, ia benar-benar tidak menyangka Sejin mengatakan hal yang sejujurnya ia sudah tau.

Tapi Tunangan?

Seungyoun tunangan Sejin?

Emang brengsek sekali pemuda Cho itu.

"Seungyoun mirip dengan tunanganmu?" Tanya Yohan dan Sejin mengangguk kecil.

"Namanya Luizy" Yohan mengumpat dalam hati, Luizy adalah nama panggilan Seungyoun ketika mereka tinggal di China.

"Aku sedikit terkejut ketika pertama kali bertemu dengan Seungyoun. Mereka benar-benar mirip, tapi aku sadar kalo Seungyoun bukan Luizy.. mereka adalah orang yang berbeda"

"Mereka adalah orang yang sama. Maaf kan aku Sejin"

"Tapi pasti Luizy mu itu lebih baik dari Seungyoun kan?" Sejin tertawa kecil, tapi matanya menatap sendu.

"Tidak. Mereka sama.. kepribadian mereka juga sama.. tapi aku tau.. dia Seungyoun bukan Luizy.. mungkin aku hanya terlalu rindu pada Luizy"

Seungyoun brengsek.. sepertinya Yohan harus memukul kepala anak itu biar dia sadar sedikit.

"Sejin, maaf kalo aku membuka luka lama mu lagi" Sejin menggeleng pelan.

"Tidak apa-apa Yohan. Oh ya.. aku sudah berhasil mendapatkan data dari cctv dua minggu yang lalu" Sejin memutar laptopnya ke arah Yohan, terlihat sekitar ada dua orang yang menggunakan baju hitam, memasuki warung tersebut selama lima menit, dan keluar membeli semua permen yang ada di dalam toko.

"Harus kita laporkan dulu pada Seungyoun"

"Yohan?" Yohan menaikan halisnya sebentar.

"Boleh aku bertanya tentang Seungyoun?" Yohan menelan ludahnya secara kasar.

POLICE VS DETECTIVE 《 PDX 101 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang